Salam Maria Ya Bundaku: Bunda Maria, Bunda Allah dan Bunda Kita

Mei, Bulan Maria yang Penuh Rahmat

Tak pernahlah kami dengar tentang dikau Maria
Orang merasa kecewa bila datang padamu
Permaisuri mulia tiliklah kami rakyatmu
Yang berhimpun di sini sambil bernyayi gembira
Salam Maria! Salam Maria! Salam Maria!
Ya bundaku. (Syukur Kepada Bapa No. 324)

Sebuah lagu lawas tentang Bunda Maria yang akan kembali akrab di bagi umat Katolik pada bulan Mei ini di mana umat Katolik yang terhimpun dalam tiap Kelompok Umat Basis akan saling mengunjungi dari keluarga ke keluarga untuk saling mendoakan, saling meneguhkan dan membina keakraban dalam kebersamaan sebagai anak-anak Allah dan Bunda Maria.

Maria adalah Bunda Yesus dan Bunda kita. Di rumahnya di Nasaret ketika gadis belia, ia menjawab ya pada kehendak Allah untuk mengandung dan melahirkan Penebus yang sudah lama dijanjikan. Dari atas salib, Yesus menyerahkannya kepada kita menjadi Ibu kita.

Sehari-hari kita menghormati Bunda Maria, menyebut namanya dan memohon doanya. Dalam bulan Mei ini kita secara khusus dan kusuk menempatkannya di singgasana hati kita. Dasar penghormatan kepada Bunda Maria adalah karena perannya sebagai Bunda Allah. Sebagai Bunda Allah, Maria dikuduskan Allah dan mengambil peran istimewa dalam keseluruhan rencana keselamatan Allah. Untuk itu Maria dipersiapkan Allah, dengan dibebaskan dari dosa asal sejak terbentuknya di dalam kandungan. Pemahaman akan kaitan makna penggambaran Perjanjian Lama dalam penggenapannya dengan Perjanjian Baru menjelaskan kekudusan Maria ini sebagai Sang Hawa Baru yang bekerjasama dengan Kristus Sang Adam yang baru; dan Sang Tabut Perjanjian Baru yang mengandung Kristus, yang adalah Tanda Perjanjian Baru.Bunda Maria menjalankan perannya sebagai Bunda Allah dan bekerjasama dalam rencana keselamatan Allah. Kerjasama Maria ini terlihat dari ketaatan-Nya dalam mendengarkan dan melaksanakan Sabda Allah. Oleh sebab itu, kerjasama Bunda Maria ini tidak hanya terbatas oleh kesediaannya untuk mengandung dan melahirkan Yesus; namun juga kesetiaannya dalam membesarkan dan mendampingi Yesus dalam menjalankan misi keselamatan Allah. Maria juga menjadi mediatrix/ pengantara yang menghantar orang- orang kepada Kristus, dan ini dilakukannya tidak saja selama hidupnya di dunia, tetapi juga saat ia telah kembali ke surga.

Maria menjadi bunda semua umat beriman, karena Kristus telah memberikannya kepada kita sebagai ibu kita juga; Setelah ia diangkat ke surga, Bunda Maria tetap menjadi pengantara kita kepada Kristus dengan doa- doanya.

Oleh peran Maria itu, Gereja Katolik memberi tempat yang istimewa kepada Bunda Maria. Ada dua bulan dalam setahun yang didedikasikan khusus untuk Ibunda dari Tuhan Yesus ini. Bulan Mei disebut sebagai Bulan Maria dan Bulan Oktober sebagai Bulan Rosario. Kedua-duanya memang didedikasikan untuk Bunda Maria.

Sejarah dari bulan Maria sendiri, berasal dari Tradisi Suci yang berkembang di negara dengan empat musim. Bulan Mei, kerap kali dianggap sebagai awal kehidupan , karena pada bulan Mei ini, masyarakat menyambut musim semi dimana bunga - bunga bermekaran. Dan musim semi ini datang sesudah musim salju, dimana pada musim salju hampir semua aktivitas jarang ditemukan ; sehingga "tidak ada kehidupan " di tengah masyarakat yang hidup di negara dengan empat musim.

Berakhirnya musim salju (dimulainya musim semi) menandakan dimulainya aktivitas masyarakat, sehingga terciptalah kehidupan yang berbeda dari musim salju.  Bulan " dimulainya kehidupan / aktivitas masyarakat "(bulan Mei) seringkali dihubungkan dengan Bunda Maria , yang adalah "HAWA BARU". Hawa sendiri berarti IBU DARI SEMUA YANG HIDUP /MATHER OF ALL THE LIVING (Kej 3:20 "manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup").

Bulan Mei yang didedikasikan sebagai bulan Maria ini, diperkenalkan pada akhir abad ke 13. Namun, praktek ini menjadi terkenal di kalangan imam Jesuit pada tahun 1700-an, dan kemudian menyebar ke seluruh Gereja.

Pada tahun 1809, para serdadu Napoleon menangkap Paus Pius VII dan akhirnya dipenjara. Di dalam penjara, Paus Pius VII berdoa kepada Yesus melalui dukungan doa Sang Bunda, agar ia dapat dibebaskan dari penjara dengan segera. Paus Pius VII berjanji, jikalau doanya itu dikabulkan, maka ia akan mendedikasikan suatu bulan dimana umat berdevosi secara khusus kepada Bunda Maria. Lima tahun kemudian,TANGGAL 24 MEI, Paus Pius VII dibebaskan dan kembali ke Roma. 

Pada tahun berikutnya, Paus Pius VII mengumumkan perayaan BUNDA MARIA PENOLONG UMAT KRISTEN. Demikianlah, devosi kepada Sang Bunda semakin dikenal oleh masyarakat.

Pada tahun 1854 ketika Paus Pius IX mengumumkan dogma "MARIA TERKANDUNG TANPA NODA" (disebut juga Immaculate Conception), devosi kepada Bunda Maria semakin dikenal oleh Gereja Katolik.

Paus Paulus VI, dalam surat ensikliknya the Month of Mary menegaskan “Bulan Mei adalah bulan di mana devosi umat beriman didedikasikan kepada Bunda Maria yang terberkati,” dan pada bukan Mei, merupakan kesempatan untuk “penghormatan iman dan kasih yang diberikan oleh umat Katolik di setiap bagian dunia kepada Sang Ratu Surga. Sepanjang bulan ini, umat Kristen, baik di gereja maupun secara pribadi di rumah, mempersembahkan penghormatan dan doa dengan penuh kasih kepada Maria dari hati mereka. Pada bulan ini, rahmat Tuhan turun atas kita … dalam kelimpahan.” Dari berbagai sumber.



Artikel Terbaru

Jangan lewatkan

Ibadat Lingkungan Katolik Terbaru 2022

Teks Panduan Ibadat Syukur Wisuda Katolik

Ibadat Sabda untuk Keluarga dan Lingkungan Umat Basis

Teks Panduan Ibadat Katolik untuk Peringatan 40 Hari Kematian

Lirik dan Teks Lagu Misa Persembahan Hidup Kami

Lagu Misa Katolik; Referensi Terbaik Lagu-Lagu Misa

Lagu Adven Fajar Telah Mulai Menyingsing SATB

Daftar Rekomendasi Lagu Misa Natal Terbaru

Ibadat Sabda Lingkungan Terbaru 2024

Kriteria, Tata Tertib dan Aspek Penilaian Lomba Baca Kitab Suci Katolik BKSN