Petujuk dan Panduan Ibadat Sabda Arwah Tanpa Imam

Ibadat Tanpa Imam

Artikel Ibadat Sabda Arwah Tanpa Imam yang disajikan dalam artikel ini terdiri dari dua bagian, yaitu:

Daftar Isi

Berikut adalah pembahasannya. 

Ketentuan tentang liturgi arwah dalam Gereja Katolik

Dalam Gereja Katolik, liturgi arwah dan pemakaman diatur secara resmi oleh dokumen-dokumen liturgis yang bersumber dari Ritus Pemakaman Katolik (Ordo Exsequiarum). Ritus ini menekankan doa bagi jiwa orang yang meninggal, penghiburan bagi keluarga, serta pengharapan akan kebangkitan.

Dasar Resmi dan Ketentuan Umum:

1. Tujuan Liturgi Pemakaman:

Mengacu pada Ordo Exsequiarum, liturgi pemakaman Katolik memiliki tiga tujuan utama:
  • Mendoakan keselamatan jiwa orang yang meninggal.
  • Memberikan penghiburan kepada keluarga dan komunitas.
  • Mengungkapkan iman Gereja akan kebangkitan.

2. Struktur Liturgi Pemakaman:

Liturgi pemakaman biasanya terdiri dari tiga bagian utama:
  • Vigili (Doa Arwah / Ibadat Sabda di rumah duka atau gereja):
Dapat berupa doa Rosario atau ibadat sabda dengan mazmur dan renungan.
Bersifat penghiburan dan reflektif.
  • Misa Pemakaman (jika diperbolehkan):
Diadakan di gereja.
Menggunakan teks khusus misa arwah.
Warna liturgi: ungu, putih, atau hitam (tergantung preferensi lokal dan Konferensi Waligereja).
  • Ritus Perpisahan dan Pemakaman (di makam/krematorium):
Doa pelepasan terakhir, pemberkatan makam atau abu.
Percikan air suci dan pendupaan jenazah (jika ada).
Penyerahan jenazah kepada bumi.

3. Hal-hal Khusus:

Abu kremasi boleh dihormati dengan tata cara yang sesuai, tetapi penaburan abu di alam atau penyimpanan di rumah tidak diperbolehkan (Instruksi Kongregasi Ajaran Iman, 2016).
Liturgi pemakaman boleh diadakan tanpa Misa jika tidak memungkinkan.
Jenazah harus dihormati sebagai tubuh yang pernah menjadi bait Roh Kudus.

Referensi Resmi:
  • "Ordo Exsequiarum" (Ritus Pemakaman Katolik)
  • Katekismus Gereja Katolik (KGK): §1680–1690
  • Kitab Hukum Kanonik: Kanon 1176–1185
  • Instruksi "Ad resurgendum cum Christo" (2016) – tentang pemakaman dan kremasi

Panduan Ibadat Sabda Arwah Tanpa Imam

Sebelum ibadat dilaksanakan dapat dibuat acara keluarga seperti sapaan, dan pembacaan riwayat hidup.

Hal-hal yang perlu disiapkan untuk ibadat arwah:
  1. Meja yang sudah dililit kain berwarna ungu dan di atasnya dibentangkan kain putih. Di atas meja diletakkan salib dan dua lilin mengapit salib.
  2. Mimbar Sabda.
  3. Salib
  4. Air suci (kalau ada)
  5. Stribul (kalau ada)
  6. Rampai
  7. Tanah dalam wadah
  8. Petugas liturgi:
  • Pemimpin ibadat
  • Lektor
  • Koor atau pemandu lagu
  • Lagu-lagu untuk ibadat arwah

Susunan Ibadat Sabda Arwah Tanpa Imam

A. PEMBUKAAN

1. Lagu pembukaan

Upacara dibuka dengan sebuah nyanyian, sementara pemimpin ibadat menuju ke meja/altar.

2. Tanda Salib dan Salam

P: Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U: Amin.
P: Semoga Allah, sumber segala harapan, melimpahkan penghiburan kepada kita.
U: Sekarang dan selama-lamanya.

3. Kata pengantar dan tobat

Pemimpin upacara memberikan kata pengantar singkat, misalnya:
P: Saudara-Saudara terkasih, dengan rasa sedih hati kita mengadakan upacara perpisahan dengan saudara (atau anak) kita.... Namun kita tidak putus asa seperti orang yang tidak mempunyai harapan. Sebab kita menaruh harapan pada Kristus yang telah mengahancurkan kekuasaan maut dengan kebangkitan-Nya yang mulia. Maka dari itu kita memohon berkat Tuhan bagi saudara (atau anak) kita.
Marilah kita mengheningkan cipta sejenak. untuk menyadari kehadiran Kristus di tengah-tengah kita sambil menyadari bahwa kita semua termasuk saudara kita... adalah manusia berdosa.  Mari kita mohon rahmat pengampunan Tuhan bagi saudara kita ini dan kita semua.
Semua diam sejenak.

P: Saya mengaku....
U: Saya mengaku kepada Allah yang mahakuasa ....

Lalu dapat dinyanyikan lagu Tuhan kasihanilah kami atau kalau tidak ada, pemimpin ibadat mendoakan doa berikut:

P: Ya Tuhan Yesus Kristus, Engkau mengalami kematian sebagai manusia, tetapi dibangkitkan oleh kekuasaan Bapa dalam Roh Kudus. Tuhan, kasihanilah kami.
U: Tuhan, kasihanilah kami.
P: Engkaulah kebangkitan dan hidup: barangsiapa percaya pada-Mu akan memperoleh kehidupan kekal. Kristus, kasihanilah kami.
U: Kristus kasihanilah kami.
P: Engkau akan datang dengan mulia untuk mempersatukan kami semua dalam kerajaan Bapa, Tuhan, kasihanilah kami.
J: Tuhan, kasihanilah kami
4. Doa pembukaan

Pemimpin Ibadat dapat memilih doa-doa berikut sesuai kondisi:

1. Bila yang meninggal adalah orang dewasa
P: Marilah berdoa: (saat hening)
Ya Allah, hanya Engkaulah yang dapat menghidupkan orang mati. Saudara kami ini percaya akan kebangkitan Putra-Mu dan mengharapkan hidup bahagia bersama Engkau. Bebaskanlah dia dari segala dosanya supaya pada hari kebangkitan ia menikmati kemuliaan-Mu, Demi Yesus Kristus, Putra-Mu dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa sepanjan segala masa.
U: Amin

2. Tema Kepercayaan
P: Marilah berdoa: (saat hening)
Ya Allah, Engkaulah sumber kebaikan, Engkau senantiasa berbelaskasih. Kami mohon dengan rendah hati untuk saudara kami....
yang telah berpulang (pada hari ini). Selagi masih hidup ia berharap dan percaya kepada-Mu. Semoga ia Kauperkenankan masuk ke tanah air sejati dan menikmati kegembiraan abadi Demi Yesus Kristus, Putra-Mu dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa sepanjan segala masa.
U: Amin

3. Tema Kebangkitan
P: Marilah berdoa: (saat hening)
Allah, penyelamat umat manusia, Engkau telah menyerahkan Putra-Mu kepada kematian dan membangkitkan-Nya kepada kehidupan mulia.
Saudara kami ... yang meninggal ini telah percaya kepada Putra-Mu itu. Maka kami berdoa dan berharap, semoga ia akan bangkit dan berbahagia bersama kristus Putra-Mu dan Pengantara kaml, yang hidup dan berkuasa sepanjan segala masa.
U: Amin

4. Bila yang meninggal adalah orang muda
P: Marilah berdoa: (saat hening)
Ya Allah yang hidup, Engkau menentukan jangka hidup semua orang.
Dengan rendah hati kami percayakan saudara kami... kepadamu.
Kami meratap karena ia menemui ajalnya dalam usia yang muda. Terimalah dia dalam ikatan keluarga-Mu yang membahagiakan dan perkenankanlah kami berjumpa lagi dalam kerajaan-Mu yang abadi.
Demi Yesus Kristus, Putra-Mu
dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa sepanjan segala masa.
U: Amin

5. Bila yang meninggal adalah Pelayan Gereja
P: Marilah berdoa: (saat hening)
Allah yang maharahim dan mahaadil. kami mohon belaskasihan-Mu untuk saudara kami.... la telah mengabdikan diri kepada karya kerasulan untuk mewartakan Injil dan memperluas kerajaan-Mu. Semoga ia menerima ganjaran yang telah Kaujanjikan dan semoga ia menikmati sukacita dalam istirahat kekal.
Demi Yesus Kristus, Putra-Mu dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa sepanjan segala masa.
U: Amin

6. Bila yang meninggal adalah yang sakit lama
P: Marilah berdoa: (saat hening)
Allah yang maharahim dan berbelaskasih, dalam kebijaksanaan-Mu Engkau menuntut pengorbanan berat dari hamba-Mu.
Ia telah mengikuti teladan kesabaran Putra-Mu dengan menderita susah payah dan sakit. Semoga ia memperoleh juga hadiah kemenangan Kristus, Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa sepanjan segala masa.
U: Amin

7. Untuk orang yang meninggal tiba-tiba
P: Marilah berdoa: (saat hening)
Ya Allah, nyatakanlah kepada kami, bahwa kebaikan-Mu tanpa batas.
Saudara kami .. . telah Kaupanggil dengan mendadak dari tengah-tengah kehidupan ini. Kami percaya, bahwa Engkau menaruh belaskasihan khusus kepada hamba-hamba setiawan yang siap-siaga pada saat kedatangan-Mu. Maka kami mohon, tabahkanlah hati kami yang tertimpa kesusahan, dan terimalah saudara kami ....
dalam keluarga-Mu di surga. Demi Yesus Kristus, Putramu h dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa sepanjan segala masa.
U: Amin

8. Bila yang meninggal adalah suami/istri/bapak/ibu
P: Marilah berdoa: (saat hening)
Ya Allah, kami merasa bersusah hati karena kematian bapa/ibu yang dipanggil dari sisi istrinya (suaminya) dan dari tengah-tengah anak-anaknya. Terimalah dia dalam kebahagiaan kekal dan curahkanlah rahmat-Mu kepada keluarga yang ditinggalkannya ini. Semoga mereka menerima. kebijaksanaan-Mu dengan tabah dan berusaha mengatasi segala kesukaran dengan bantuan seluruh umat.
demi Yesus Kristus. Putra-Mu dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa sepanjan segala masa.
U: Amin

9. Bila yang meninggal adalah anak-anak
P: Marilah berdoa: (saat hening)
Allah yang maharahim, dalam kebijaksanaan-Mu Engkau mengambil anak ini pada awal hidupnya.
la sudah Kauangkat menjadi anak-Mu dalam sakramen Pembaptisan. Kami percaya bahwa kini ia telah berada dalam kerajaan-Mu.
Semoga kelak kami pun ikut mengambil bagian dalam kehidupan kekal.
Demi Yesus Kristus, Putra-Mu dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa sepanjan segala masa.
U: Amin


B. LITURGI SABDA

Dalam liturgi sabda dapat dipakai dua bacaan, yang pertama dari Perjanjian Lama atau Perjanjian Baru, yang kedua dari Injil. Hendaknya dipilih bacaan-bacaan yang sesuai, dari persediaan berikut:

1. Bacaan Pertama

PERJANJIAN LAMA
Ayb 19:1.23-27a; Keb 3:1-9;Keb 4:7-15; Yes 25:22 6a.7-9; Rat 3:17-26; Dan 12:1-3; 2 Mak 13:43-46a

PERJANJIAN BARU
Kis 10:34-43; Rom 5:5-11; Rom 5:17-21; Rom 6: 3-9; Rom 8:14-23: Rom 8:31b-35.37-39; Rom 14:7-9.10b- 12; 1 Kor 15:20-24a.25-28; 1 Kor 15:51-57: 2 Kor 5:1.6-10; Flp 3:20-21: 1Tes 4:13-14. 17b-18; 2 Tim 2:8-13; 1 Yoh 3:1-2; 1 Yoh 3;14-16; Why 14:13; Why 20:11-21:1; Why 21:1-5a.6b-7.

2. Lagu antar bacaan/Bait Pengantar Injil

Koor memandu semua umat yang hadir untuk menyanyikan Mazmur Tanggapa khusus arwah atau lagu antar bacaan khusus arwah.

3. Injil

Mat 5:1-12a; Mat 11:25-30; Mat 25:l-13; Mat 25:31. 46; Mrk 13:33-39; 16:1-6; Luk 7:11-27; Luk 12:35-40: Luk 23:33.39-43: Luk 23:44-49; 24:1-6a; Luk 24:13- 35; Yoh 6:51-59; Yoh 6:51-59; Yoh 11:17-27; Yoh 11:32-45; Yoh 12:23-28; Yoh 14:1-6; Yoh 17:24-26.

4. Renungan

Sesudah bacaan terakhir sebaiknya diadakan renungan singkat. Dalam renungan hendaknya diperhatikan keadaan dan perasaan keluarga yang berdukacita serta kehadiran orang-orang yang tidak katolik. Homili hendaknya berpangkal pada bacaan-bacaan dan membangkitkan harapan kristiani berdasarkan iman akan kebangkitan Kristus.

5. Syahadat para Rasul.

Pemimpin ibadat mengajak semua umat untuk mendaraskan Sahadat Para Rasul/Aku Percaya.

6. Doa umat

1. Bagi jiwa ....
Ya Bapa Maharahim, terimalah kembali saudara (anak) ... yang telah meninggal ini dan anugerahkanlah kepadanya kehidupan abadi bersama-Mu dalam surga, marilah kita mohon
U. Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

2. Bagi jiwa anggota keluarga
Ya Bapa Maharahim, sambutah arwah semua orang beriman yang telah meninggal ke dalam cahaya abadi-Mu, pula segenap anggota keluarga ini lainnya ... (sebutkan nama-nama mereka), marilah kita mohon
U. Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

3. Bagi keluarga yang ditinggalkan
Ya Bapa, hiburah dan tabahkanlah hati semua anggota keluarga yang ditinggalkan dan perteguhkanlah iman mereka agar peristiwa kehilangan ini dapat semakin meperkuat pengharapan mereka kepada-Mu, marilah kita mohon
U. Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

4. Bagi semua yang terlibat dalam urusan dukacita ini
Ya Bapa, pandanglah dan perhatikanlah semua orang yang sudah terlibat dalam segala urusan dalam peritiwa dukacita yang dialami oleh keluarga ini. Anugerahkan damai dan sukacita kepada mereka dan peliharalah hidup mereka senantiasa, marilah kita mohon
U. Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

5. Bagi kita semua yang hadir di sini
Ya Bapa, teguhkanlah harapan akan kebangkitan bagi kami semua yang masih berziarah di dunia ini, marilah kita mohon
U. Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

P: Bapa yang kekal dan kuasa, demikianlah permohonan kami kepada-Mu, sudilah mengabulkannya demi kasih dam kemurahan-Mu bagi kami manusia dan demi Yesus Kristus Penebus kami.
U. Amin.

P. Kita satukan doa-doa kita ini dengan doa Tuhan sendiri, Bapa Kami...
U: Bapa kami yang ada di surga....


C. UPACARA PEMBERKATAN JENAZAH

Sesudah doa umat, menyusul upacara pemberkatan jenazah. Sedapat mungkin disediakan air suci dan dupa. Pemimpin upacara memberikan kata pengantar singkat, misalnya sebagai berikut:

1. Pengantar ke dalam doa pemberkatan.

P: Saudara-Saudara terkasih,
kini sudah tibalah saatnya  kita berpisah dari saudara ... (atau: anak) kita. Dengan hati yang tabah kita memberikan penghornmatan terakhir kepadanya, karena kita berharap, bahwa ia akan bangkit untuk kehidupan kekal bersama kristus yang telah diimaninya.
Jika disediakan air suci dan dupa:
(Maka air suci akan direcikkan atas dia sebagai lambang pembaptisannya, dan jenazahnya akan didupai supaya keharuman amalnya berkenan kepada Tuhan).

2. Perecikan air suci dan doa

Sesudah pemimpin upacara mereciki jenazah dengan air suci (dan mendupainya).
Jika tidak disediakan air suci dan dupa, langsung disusul dengan doa singkat berikut secara silih berganti:
P: Hai para kudus dan para malaikat Allah, datanglah menyongsong saudara kami. Hantarkanlah dia kepada Kristus.
U: Di hadapan Allah yang mahatinggi.
P: Semoga Kristus menyambutmu, sebab Dialah yang memanggil engkau. Semoga para malaikat menjemputmu dan mengiringi engkau sampai ke pangkuan Abraham.
U: Di hadapan Allah yang mahatinggi.
P: Tuhan, berilah dia istirahat kekal dan sinarilah dia dengan cahaya abadi.
U: Di hadapan Allah yang mahatinggi.
P: Allah, Bapa kami yang maharahim, kepada-Mu kami serahkan saudara kami (atau: anak)... ini yang telah meninggal dalam Kristus. Semoga bersama Kristus pula ia bangkit untuk kehidupan kekal. Kami bersyukur kepada-Mu atas segala kebaikan dan anugerah yang Kaulimpahkan kepadanya sewaktu hidupnya di dunia ini. Dengarkanlah permohonan kami, bukalah pintu surga baginya dan tabahkanlah hati kami yang
berkabung. Semoga kami dapat saling menguatkan dengan penghiburan  iman kepada Kristus yang bangkit. Sebab Dialah Pengantara kami sepanjang segala masa.
U: Amin.

3. Lagu

Sementara itu peti jenazah ditutup dan persiapan pengusungan.

D. PERARAKAN KE PEKUBURAN

Pemimpin upacara memberikan tanda untuk pengusungan jenazah, misalnya dengan kata-kata berikut:
P: Saudara sekalian,
marilah kita berangkat ke pekuburan untuk nenghantarkan saudara (atau: anak) kita yang terkasih ini ke tempat istirahatnya yang terakhir. Semoga damai Tuhan menyertai kita.
U: Sekarang dan selama-lamanya.

4. Lagu pengusungan

Sumber: Buku Upacara Sakramen dan Pemberkatan oleh P. Alex Beding, SVD - Penerbit Nusa Indah Cetakan VIII: 2014


Artikel Terbaru

Jangan lewatkan

Ibadat Lingkungan Katolik Terbaru 2022

Ibadat Sabda untuk Keluarga dan Lingkungan Umat Basis

Ibadat Syukur Kelahiran Anak Tata Cara Katolik

Lagu Misa Katolik; Referensi Terbaik Lagu-Lagu Misa

Lirik dan Teks Lagu Misa Persembahan Hidup Kami

Ibadat Sabda Lingkungan Terbaru 2024

Teks Panduan Ibadat Syukur Wisuda Katolik

Lagu-Lagu Misa Pernikahan Katolik Terbaru

Tata Cara Ibadat Sabda Lingkungan Dilengkapi Dengan Contoh Ibadat

Daftar Lagu Pentakosta Katolik dengan Teks PDF Download