Pesparani Kedua Alor Siap Digelar
Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik kedua Kabupaten Alor dipastikan akan digelar pada tahun ini. Kepastian akan dilaksanakannya perlombaan lagu-lagu gerejani bagi Gereja Katolik di Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur itu berdasarkan keputusan Musyawarah Daerah (Musda) Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik (LP3K) Kabupaten Alor yang dilaksanakan di Kalabahi, Kamis (22/8). Pesparani kedua tersebut alah digelar pada 3-7 Oktober 2019 di Kalabahi, Kecamatan Teluk Mutiara yang dipadukan dengan Hari Pangan Sedunia (HPS) empat paroki wilayah Alor. Kegiatan ini akan dihadiri oleh Uskup Agung Kupang; Mgr. Petrus Turang dan Gubernur NTT; Viktor B. Laiskodat.
Musda yang dilaksanakan untuk menyepakati dan menyamakan presepsi dalam mempersiapkan pelaksanaan Pesparani Katolik kedua tingkat Kabupaten Alor itu dibuka oleh Bupati Alor, Drs. Amon Djobo dan dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Alor, Kepala Kementrian Agama Kabupaten Alor, Kepala Bagian Kesra Setda Alor, para Pastor Paroki para Camat dan utusan dari kecamatan-kecamatan, yakni; Teluk Mutiara, Alor Timur Laut, Alor Tengah Utara, Alor Barat Daya dan Pantar.
Dalam arahannya sebelum membuka Musda, Djobo menyampaikan terima kasih dan apresiasinya bagi Gereja Katolik Alor yang telah mendukung pemerintah dalam berbagai program pemberdayaan terutama atas prestasi yang turut mengharumkan nama daerah dalam kegiatan Pesparani pertama di tingkat provinsi dan tingkat nasional sembari mengharapkan agar masyrakat Katolik di Alor membantu terwujudnya toleransi umat beragama di daerah ini. Ia berjanji untuk memberikan segala dukungan yang perlu untuk suksesnya dua kegiatan dimaksud termasuk dukungan anggaran. Sementara itu Wakil Ketua DPRD; Drs. Yulius Mantaon yang didaulat menyampaikan sambutan mengatakan bahwa pihak legislatif pun sangat mendukung kegiatan keagamaan seperti ini. Dari sisi anggaran, ia menjelaskan bahwa kalau untuk kegiatan keagamaan makan anggaran itu sistimnya disetujui bukan dibahas.
Ketua LP3K Kabupaten Alor; Terince Mabilehi, SH dalam laporanya menyampaikan bahwa Musda yang digelar bertujuan untuk mengkonsolidasi dan mengevaluasi program kerja lembaga dan bersama semua komponen yang hadir mempersiapkan segala hal terkait pelaksanaan Perparani dari tingkat kabupaten, provinsi sampai tingkat nasional.
Pesparani di Kabupaten Alor yang pertama dilaksanakan pada bulan April tahun 2018 diikuti peserta dari 5 kecamatan. Kabupaten Alor juga berhasil meloloskan kontestan ke ajang Pesparani tingkat nasional pertama yang digelar di Ambon pada Oktober 2018 yang lalu, yaitu Paduan Suara Anak dan Remaja yang berhasil merebut medali emas.
Walaupun secara nomenklatur, ajang ini bernama pesta paduan suara namun bukan hanya paduan suara saja yang dilombakan. Sesuai dengan keputusan dari LP3K Nasional, selain paduan suara, diadakan juga lomba menyanyikan Mazmur Tanggapan untuk 4 kategori, yaitu; anak, remaja, orang muda dan dewasa, lomba bertutur kitab suci untuk anak anak dan cerdas-cermat rohani (CCR) untuk kategori anak dan kategori remaja.
Sedangkan untuk paduan suara sendiri diperlombakan 6 kategori, yaitu; paduan suara anak (PSA), paduan suara remaja (PSR), paduan suara orang muda (PSOM), paduan suara dewasa campuran (PSDC), paduan suara dewasa pria (PSDP) dan paduan suara dewasa wanita (PSDW).
Pada pergelaran Pesparani II Alor tahun ini hanya digelar beberapa jenis perlobaan saja, yakni; PSDC (wajib), PSA (disesuaikan), Mazmur, CCR dan bertutur kitab suci untuk semua kategori yang ditentukan.
Pelaksanaan Perparani II untuk tingkat Provinsi NTT akan dilaksaakan pada Mei 2020 di Kupang sedangkan Pesparani Nasional II akan digelar pada bulan Oktober 2020 juga di Kupang. Sedangkan untuk Pesparani III Kabupaten Alor, menurut permintaan sendiri dari Caman Alor Barat Laut, akan digelar di kecamatan tersebut.