Saran Lagu Misa; Ketahui Dulu Pedomannya

Saran lagu Misa dan Pedoman memilih lagu Misa sesuai dengan ketentusn Pedoman Umum Misale Romawi dari kennyaprilio.blogspot.com
Ketika mendapat tanggungan koor di gereja baik koor hari Minggu maupun hari raya, tentu kita berpikir dan bertanya, “pilih lagu apa yang cocok dengan Misa itu?” Nah kalau anda pernah bertanya seperti itu maka artikel ini pas untuk anda karena di dalam artikel ini dibahas tentang panduan atau pedoman umum untuk memilih lagu-lagu Misa. Pedoman yang diulas di artikel ini disadarkan dari Pedoman Umum Misale Romawi (PUMR).

Apa itu lagu Misa?

Lagu Misa atau nyanyian liturgi Katolik adalah lagu-lagu yang dinyayikan di dalam pribadatan Katolik yaitu Misa atau Perayaan Ekaristi. Lagu-lagu Misa terdiri dari lagu pembukaan, lagu pernyataan tobat, madah kemuliaan, mazmur tanggapan, lagu persiapan persembahan, lagu kudus, lagu Anak Domba Allah, lagu Bapa Kami, lagu komunio, madah syukur sesudah komunio dan lagu penutup. 

Sebuah lagu dapat menjadi lagu Misa bila memenuhi ketentuan atau kaidah dalam tata liturgi Misa. Aturan atau kaidah nyayian liturgi Katolik itu antara lain liriknya memuat kebenaran iman Katolik, sesuai atau sejalan dengan tata perayaan, dan sudah disahkan penggunaannya oleh Uskup. Lagu-lagu Misa dan musik yang mengiringinya dikenal dengan sebutan musik liturgi.

Arti Musik Liturgi

Musik liturgi Gereja Katolik artinya lagu-lagu yang dinyayikan di dalam sebuah perayaan liturgi Katolik termasuk musik yang mengiringinya. Lagu-lagu tersebut memang digubah khusus untuk liturgi Misa sehingga fungsi dan kekudukannya dalam tata perayaan Misa jelas. 

“Musik-liturgis” (khususnya melodi yg dihasilkan oleh alat-alat musik) dan “nyanyian-liturgis” (khususnya teks atau tindakan liturgis yang diberi melodi), dapat dilagukan dengan suara dan bunyi alat-alat musik sebagai pengiring. Baik teks maupun musik dengan melodinya yang secara khas mengekspresikan iman Gereja yang dirayakan dalam liturgi yaitu tentang apa yang dilakukan Allah (karya agung Allah yang menyelamatkan) dan tanggapan manusia beriman (syukur-pujian, sembah-sujud, dan permohonan).

Kedudukan Musik Liturgi dalam Misa

Kedudukan musik dalam perayaan Misa merupakan bagian integral atau bagian utuh dari Misa dan fungsinya adalah mengabdi kepada Misa, jadi bukan sesuatu yang ditambahkan kedalam ibadat atau liturgi. Makanya disebut musik liturgi bukan musik dalam liturgi.

Sebagai bagian utuh dari liturgi, musik liturgi itu merupakan doa dan bukan sekedar suatu ekspresi seni yang jadi bahan tontonan. Memang musik liturgi itu mesti indah dan memenuhi persyaratan-persyaratan seni musik/nyanyian pada umumnya, namun lebih dari itu musik-liturgi mengungkapkan doa manusia beriman. Dengan demikian musik atau nyanyian-liturgis mempunyai nilai tinggi. 

Sebab musik liturgi menggerakkan seluruh diri manusia yang menyanyi atau yang menggunakan alat-alat musik (budi, perasaan-hati, mata, telinga, suara, tangan atau kaki dll). Siapa yang bernyayi dengan baik, ia berdoa dua kali (Qui bene cantat bis orat).

Sacrosanctum Concilium (SC); Konstitusi tentang liturgi dari Konsili Vatikan II artikel 112 menyatakan: “Musik Liturgi semakin suci, bila semakin erat berhubungan dengan upacara ibadat, entah dengan mengungkapkan doa-doa secara lebih mengena, entah dengan memupuk kesatuan hati, entah dengan memperkaya upacara suci dengan kemeriahan yang lebih semarak.”

Lagu-lagu seperti apa yang dapat dijadikan sebagai lagu Misa?

Lagu yang dapat dijadikan sebagai lagu Misa adalah lagu yang berdasarkan liriknya memiliki fungsi dan kedudukan di dalam tata perayaan Ekaristi. Bukan hanya dari segi liriknya, namun juga  keseluruhan unsur dalam lagunya mesti sesuai dengan unsur atau tindak liturgis dalam keseluruhan tata perayaan liturgis Katolik.

Penting diperhatikan agar susunan lirik dalam lagu-lagu tersebut tepat, sesuai dengan kebenaran iman Katolik, mudah dipahami dan indah kalau dinyanyikan. Unsur kebenaran iman Katolik dalam hal ini menjadi unsur yang utama dalam lirik lagu sehingga lagu atau notasilah yang harus melayani lirik dan bukan sebaliknya. Maksudnya begini: Tidak boleh demi melodi lagu, rumusan kebenaran iman diubah atau disesuaikan.

Karena setiap peribadatan Katolik termasuk Misa menghendaki partisipasi aktif umat maka lagu-lagu dalam Misa pun haruslah lagu-lagu yang mengumat, artinya lagu-lagu yang dapat dinyayikan oleh semua umat. Hal ini berarti bahwa setiap lagu Misa adalah lagu yang sudah menjadi milik bersama semua umat Katolik. 

Kesempatan terbuka bagi para komponis untuk mencipta lagu-lagu bagu baru yang lebih sesuai dengan rasa seni musik orang setempat, namun untuk dipakai sebagai musik/nyanyian liturgis perlu menempuh prosedur seleksi hingga mendapat pesetujuan resmi untuk dipakai dalam perayaan liturgi. 

Melalui proses seleksi sesuai prosedurnya maka telah ditetapkan berbagai lagu Misa yang dapat dipakai oleh umat beriman dalam mempersiapkan lagu-lagu untuk suatu perayaan Misa, misalnya lagu-lagu dalam buku Puji Syukur, Madah Bakti, Yubilate, dll. Lagu-lagu teresebut dari semua aspek yang disyaratkan sudah dinyatakan dapat dipakai dan telah mendapat persetujuan dari otoritas gereja yang berwewenang.

Panduan dalam memilih lagu-lagu Misa

Untuk memudahkan kita dalam memilih lagu-lagu untuk Misa, berikut beberapan pedoman atau panduannya:
  1. Pilihlah lagu-lagu dari buku-buku nyanyian resmi Gereja Katolik baik nasional maupun lokan keuskupan.
  2. Perhatikan fungsi atau kedudukan/tempat lagu tersebut dalam Misa sebagai lagu apa.
  3. Perhatikan masa liturgi pada saat itu; masa biasa, masa adven, masa Natal, masa prapaskah atau masa Paskah, Misa hari raya gerejani lainnya, misa syukur apa, Misa Imamat, Misa pernikahan, Misa arwah dll.
  4. Perhatikan tema misa. Tema dapat disesuaikan dari bacaan kitab sucinya terutama Injilnya tentang apa.
  5. Carilah lagu dengan lirik yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan di atas.

Fungsi dan kedudukan lagu-lagu Misa

Bagaimana kita dapat memilih lagu yang sesuai dengan fungsi dan kedudukannya? Berikut penjelasan singkan tentang tujuan dari masing-masing bagian lagu Misa.

Sebagaimana musik liturgi itu merupakan bagian integral dengan ibadat dan mengabdi kepada ibadat maka musik liturgi memiliki fungsi dan kedudukan tersendiri dalam tata ibadat. Setiap lagu Misa mempunyai fungsi dan kedudukannya TPE atau tata ibadat katolik. 

Ada dua kelompok nyanyian Misa, yaitu kelompok lagu-lagu Ordinarium dan dan kelompok lagu-lagu proprium. Lagu-lagu ordinarium disebut juga nyanyian tetap, artinya nyanyian dengan formulasi bahasa yang tidak berubah dan berlaku untuk semua masa liturgi sedangkan lagu-lagu proprium adalah nyayian tidak tetap dalam hal formulasi lirik lagunya dan disesuaikan dengan masa liturgi dan disesuikan dengan kedudukannya dalam tata urutan Misa dilihat dari liriknya. Lagu-lagu yang termasuk dalam kelompok ordinarium adalah Tuhan kasihanilah (Kyrie), madah kemuliaan (Gloria), kudus (Sanctus) dan Anak Domba Allah (Angnus Dei). Lagu-lagu Misa yang termasuk dalam proprium adalah lagu pembukaan, lagu persiapan persembahan, lagu komunio dan madah syukur sesudah komunio juga lagu penutup. Mari kita uraikan satu per satu.

a) Nyanyian Pembuka.

Berdasatkan Pedoman Umum Misale Romawi baru (PUMR) nomor 47-48, Tujuan dari nyanyian pembuka adalah membuka Misa ada beberapa, yaitu: membina kesatuan umat yang berhimpun, mengantar masuk ke dalam misteri masa liturgi atau hari raya/pesta/peringatan yang dibuat, dan mengiringi perarakan imam beserta pembantu-pembantunya.
Nyanyian pembuka ini penting dalam Misa karena menjadi jembatan yang menghantar umat yang sudah datang berhimpun untuk beribadat dari dunia kepada Tuhan. Dengan bernyanyi bersama, kita menjadi satu umat Kristus secara lahiriah; mengalami kebersamaan, mengalami adanya pemersatu yaitu Kristus sendiri, karena itu nyanyian pembuka hendaknya dinyayikan bersama antara koor dan umat.

b) Nyanyian Tuhan Kasihanilah Kami

Lagu Tuhan Kasihanilah kami adalah lagu yang sifatnya berseru kepada Tuhan Yesus Kristus (Kyrie) dan memohon belaskasihannya. Ada tiga seruan lagu ini dalam teks liturgi yang resmi: (1) seruan “Tuhan kasihanilah kami” dibawakan oleh imam/solis dan diulang satu kali oleh umat, (2) seruan “Kristus kasihanilah kami” dibawakan oleh imam/solis dan diulang satu kali oleh umat, (3) seruan “Tuhan kasihanilah kami” dibawakan oleh imam/solis dan diulang satu kali oleh umat. Hal tersebut dapat dilihat dalam PUMR nomor 52.
Nyayian ini tidak begitu penting dalam arti tidak harus dinyanyikan tetapi dapat didaraskan saja karena sifatnya untuk menandai pernyataan tobat yang telah diungkapkan sebelumnya, oleh karena itu lagu ini sebaiknya jangan terlalu panjang.

c) Madah Kemuliaan

Lagu dari buku Madah Bakti nomor 334 atau Puji Syukur nomor 456 banyak dipilih oleh koor-koor Misa Natal sebagai lagu kemuliaan dalam Misa. Ada lagi yang memilih lagu yang penting didalamnya ada lirik “Gloria”. Praktik ini sudah berlangsung sangat lama di berbagai gereja Katolik di Indonesia. Buku Madah Bakti edisi lama juga memberi keterangan pada lagu ini sebagai lagu kemuliaan.

Madah Kemuliaan adalah madah yang sangat dihormati dari zaman Kristen kuno. Lewat madah ini Gereja yang berkumpul atas dorongan Roh Kudus memuji Allah Bapa dan Anak domba Allah, serta memohon belas kasihan-Nya.
Rumusan resmi madah kemuliaan tersebut adalah :

Kemuliaan kepada Allah di surga.
Dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.
Kami memuji Dikau, Kami meluhurkan Dikau.
Kami menyembah Dikau, Kami memuliakan Dikau.
Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar.
Ya Tuhan Allah, Raja surgawi, Allah Bapa yang Mahakuasa.
Ya Tuhan Yesus Kristus, Putra yang tunggal.
Ya Tuhan Allah, Anak domba, Allah Putra Bapa.
Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami.
Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami.
Kar'na hanya Engkaulah Kudus. Hanya Engkaulah Tuhan.
Hanya Engkaulah mahatinggi, ya Yesus Kristus,
bersama dengan Roh Kudus dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.

Ketentuan dalam PUMR no. 53 menyatakan bahwa teks madah ini tidak boleh diganti dengan teks lain, juga tidak boleh ditambahi atau dikurangi, atau ditafsirkan dengan gagasan yang lain.

Nyanyian kemuliaan dimaksudkan sebagai ungkapan terima kasih atas penebusan Kristus, bersyukur atas kehadiran Tuhan dan belas kasihnya bagi kita yang telah kita mohon melalui pernyataan tobat. Ungkapan syukur ini ditujukan kepada Yesus Kristus bersama Allah Bapa dan Roh Kudus.

Pada masa Adven, Prapaskah dan dalam misa Arwah, madah kemuliaan ditiadakan. Demikian pula dalam misa harian dapat ditiadakan atau diucapkan saja. Sedangkan pada hari raya dapat dinyanyikan sendiri oleh koor tanpa harus melibatkan umat.

d) Nyanyian Mazmur Tanggapan

Nyanyian Mazmur Tanggapan merupakan unsur pokok dalam Liturgi Sabda. Mazmur Tanggapan memiliki makna liturgis serta pastoral yang penting karena menopang permenungan atas Sabda Allah (Bacaan I dari Kitab Suci Perjanjian Lama). Mazmur Tanggapan biasanya diambil dari buku Bacaan Misa (Lectionarium), para petugas/pemazmur biasanya menggunakan buku resmi “Mazmur Tanggapan dan Alleluya Tahun ABC”.
Karena Mazmur Tanggapan adalah unsur pokok dalam Liturgi Sabda maka penting untuk dinyayikan terutama pada hari Minggu dan hari raya.

e) Nyanyian Bait Pengantar Injil / Alleluya,

Dengan aklamasi Ayat Pengantar Injil ini jemaat beriman menyambut dan menyapa Tuhan yang siap bersabda kepada mereka dalam Injil, dan sekaligus menyatakan iman (PUMR no. 62). Pada masa Prapaskah, ayat pengantar Injil tidak menggunakan rumusan Alleluya.

f) Nyanyian Aku Percaya (Doa Aku Percaya)

Nyanyian/ pendarasan Aku Percaya dimaksudkan agar seluruh umat yang berhimpun dapat menanggapi sabda Allah yang dimaklumkan dari Alkitab dan dijelaskan dalam homili. Dengan melafalkan kebenaran-kebenaran iman lewat rumus yang disahkan untuk penggunaan liturgis, umat mengingat kembali dan mengakui pokok-pokok misteri iman sebelum mereka merayakannya dalam Liturgi Ekaristi. Oleh karenanya tidak diperbolehkan menggantinya dengan teks lain (PUMR no. 67-68)
“Syahadat dilagukan atau didaras oleh imam bersama-sama dengan umat (bdk.no.68) sambil berdiri. Pada kata-kata “Ia dikandung dari Roh Kudus-menjadi manusia” seluruh umat membungkuk khidmat; tetapi pada hari Raya Kabar Sukacita dan pada Hari Raya Natal semua berlutut” (PUMR no. 137).

g) Nyanyian Persiapan Persembahan

PUMR nomor 74 menjelaskan bahwa tujuan dari Nyanyian Persiapan Persembahan adalah untuk mengiringi perarakan persembahan. Karena tujuannya ini maka nyanyian yang digunakan adalah nyanyian yang liriknya bertema persembahan. Kalau tidak ada perarakan persembahan, tidak perlu ada nyanyian.

i) Nyanyian Kudus.    

Lagu "Kudus" diawali dengan tiga kali seruan kepada Tuhan: "Sanctus, Sanctus, Sanctus" (Kudus, Kudus, Kudus). Sanctus sendiri mengandung makna pujian. Pujian yang diucapkan tiga kali ini merupakan pernyataan yang kuat. Nyanyian Kudus adalah nyanyian partisipasi umat dalam Doa Syukur Agung maka nyanyian ini penting. PUMR no. 78 b menekankan bahwa Nyanyian Kudus harus diambil dari buku teks resmi TPE.

Teks resmi tersebut berbunyi:
Kudus, kudus, kuduslah Tuhan, Allah segala kuasa. Surga dan bumi penuh kemuliaan-Mu.
Terpujilah Engkau di surga. Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan. Hosana di tempat yang mahatinggi.

Lagu Kudus dalam Dalam Bahasa Latin:

Sanctus, Sanctus, Sanctus, Dominus Deus Sabbaoth; Pleni sunt caeli et terra gloria Tua. Benedictus qui venit in nomine Domini. Hosanna in excelsis.

Dalam praktik tradisional, umat menundukkan kepala pada waktu bagian pembukaan yaitu " Sanctus, sanctus, sanctus", dan membuat Tanda Salib pada kata-kata " Benedictus/Diberkatilah ". Praktik ini sudah hampir hilang di Gereja Katolik Roma sejak Konsili Vatikan II, tetapi tradisi ini masih berlaku umum dalam Gereja Anglikan.

j) Nyanyian Bapa Kami

Melalui Nyayian Bapa Kami, kita mohon rezeki sehari-hari (roti Ekaristi), mohon pengampunan dosa, supaya anugerah kudus itu diberikan kepada umat yang kudus. Teks Bapa Kami harus diambil dari buku teks misa resmi (TPE) bukan dari teks yang asal-asalan atau teks liar (PUMR no. 85).
Namun nyanyian ini tidak begitu penting sehingga dapat diucapkan saja atau cukup dinyanyikan dengan lagu yang sederhana asal sungguh dihayati.

k) Nyanyian Anak Domba Allah

PUMR nomos 83 menyebutkan tujuan lagu Anak Domba Allah adalah untuk mengiringi pemecahan roti dengan teks misa resmi sbb: 
“Anak domba Allah yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami. 
Anak domba Allah yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
Anak domba Allah yang menghapus dosa dunia, berilah kami damai.”

Nyanyian Anak Domba Allah dalam Bahasa Latin:
Agnus Dei, qui tollis peccata mundi, miserere nobis.
Agnus Dei, qui tollis peccata mundi, miserere nobis.
Agnus Dei, qui tollis peccata mundi, dona nobis pacem.

Melodi dan ritme musik Agnus Dei seharusnya menghantar kita menuju suasana yang takjub, di mana kita mengakui bahwa kehadiran nyata Kristus ada dalam roti dan anggur yang dibagi-bagi untuk kita. Syair Agnus Dei perlu didukung dengan musik yang mampu mengkomunikasikan kekuatan momen ini. Bagaimanapun, ini adalah momen yang benar-benar penting, pada hari-hari awal Gereja, momen inilah yang memberi nama seluruh perayaan itu, yaitu Pemecahan Roti. Mungkin juga membantu kita untuk merenungkan ungkapan "Anak Domba Allah" yang muncul di bagian lain dari liturgi, dan dalam Misa. Ungkapan yang hampir sama persis muncul dalam Kemuliaan bagi Allah (Gloria in Excelsis Deo), di mana itu digunakan sebagai gelar untuk Yesus.

Karena sifatnya hanya untuk mengiringi pemecahan roti yang biasanya berlangsung beberapa detik saja maka jangan memakai lagu Anak Domba Allah yang panjang, cukup yang pendek dan sederhana saja.

l) Nyanyian Komuni

Simak tiga tujuan dari nyanyian komuni berikut yang dinyatakan dalam PUMR nomor 86, (1) agar umat secara batin bersatu dalam komuni juga menyatakan persatuannya secara lahiriah dalam nyanyian bersama, (2) menunjukkan kegembiraan hati, dan (3) menggarisbawahi corak “jemaat” dari perarakan komuni. Dengan demikian maka nyayian komuni adalah pujian penghormatan kepada Yesus yang rela menjadikan Tubuh dan Darah-Nya menjadi santapan jiwa kita. Oleh karena itu PUMR no. 86 menekankan bahwa lagu komuni harus bertemakan komuni/Tubuh dan Darah Kristus, tidak boleh menyanyikan lagu untuk orang kudus / Maria, Tanah Air, panggilan-pengutusan, atau yang lain.

m) Nyanyian Madah Pujian sesudah Komuni

Nyanyian Madah Pujian sesudah Komuni adalah lagu yang dinyayikan setelah proses penerimaan komuni telah selesai. Nyanyian ini dimaksudkan sebagai ungkapan syukur atas santapan yang diterima yaitu Tubuh (dan Darah) Kristus sebagai keselamatan kekal bagi manusia (PUMR no. 88). Nyanyian ini tidak wajib ada kecuali kalau ada prosesi lain yang dibuat seperti pemberkatan anak-anak. 

n) Nyanyian Penutup

Nyanyian Penutup bertujuan untuk mengantar imam dan para pembantu-pembantunya meninggalkan altar dan menuju ke sakristi.

Setelah menyimak pedoman pemilihan lagu misa dari isi link di atas, kita sudah mendapatkan pedoman untuk memilih dan menentukan lagu-lagu yang sesuai untuk dinyanyikan dalam suatu perayaan Misa.

Setiap Misa tentunya berada dalam masing-masing masa liturginya seperti masa biasa, masa Adven, masa Natal, masa Prapaskah, masa Paskah juga dengan tema perayaan masing-masing seperti Misa Kenaikan Tuhan, Pentakosta, Tritunggal Mahakudus, Kristus Raja dan sebagainya. Selain kita menentukan lagu yang lirik dan iramanya pas sesuai fungsinya dalam TPE juga harus pas sesuai masa liturginya atau tema perayaannya.

Demikian artikel tentan "Saran lagu Misa; Ketahui dulu pedomannya". Dapatkan juga berbagai teks Lagu Misa Katolik dalam bentuk file PDF, berbagai teks Ibadat Sabda Lingkungan, Ibadat Syukur Katolik, Ibadat Arwah Katolik, Panduan Doa Rosario yang dilengkapi dengan permohonan untuk lingkungan atau Kelompok Umat Basis dan berbagai doa Katolik lainnya juga berbagai teks Misa tematik seperti teks Misa Natal, Paskah, Pernikahan, Komuni Pertama, Krisma.

Semoga sajian-sajian di blog ini dapat bermanfaat dan sedikit membantu para pelayan liturgi di lingkungan-lingkungan atau siapa saja yang membutuhkan untuk memuliakan Tuhan dengan baik.

Materi lagu-lagu Misa dan Ibadat akan terus dilengkapi dan disempurnakan. Terima kasih sudah berkunjung dan jangan lupa mampir kembali untuk melihat update terbaru dari blog ini.

Tuhan memberkati.



Artikel Terbaru

Jangan lewatkan

Kriteria, Tata Tertib dan Aspek Penilaian Lomba Baca Kitab Suci Katolik BKSN

Contoh Doa Umat Katolik Untuk Lingkungan

Ibadat Lingkungan Katolik Terbaru 2022

Teks Panduan Ibadat Syukur Wisuda Katolik

Teks Panduan Ibadat Katolik untuk Peringatan 40 Hari Kematian

Ibadat Sabda untuk Keluarga dan Lingkungan Umat Basis

Tata Cara Ibadat Sabda Lingkungan Dilengkapi Dengan Contoh Ibadat

Lirik dan Teks Lagu Misa Persembahan Hidup Kami

Lagu Misa Katolik; Referensi Terbaik Lagu-Lagu Misa

Ibadat Sabda Lingkungan Terbaru 2024