Bahagia Umat Katolik Alor Rayakan Pesta Perak Episkopal Mgr. Petrus Turang
Gereja Katolik di Alor-Pantar pantas berbahagia karena pada momentum perayaan ulang tahun ke-25 tahbisan Uskupnya, Mgr. Petrus Turang berkenan merayakannya bersama umat Katolik di wilayah ini. Mgr. Petrus Turang tiba di Alor, Jumat (12/8/2022) dan disambut langsung oleh Bupati Alor, Drs. Amon Djobo. Dari Bandara Mali, ia disambut dengan marching band ketika perjalanan mendekati kompleks Gereja Katolik Yesus Gembala Yang Baik Paroki Kalabahi-Alor. Di gerbang gereja, ia disapa secara adat dan langsung masuk dalam lingkaran lego-lego. Umat yang hadir dalam prosesi penjemputan itu tampak semuanya larut dalam suka cita.
Lihat juga: Pesta Perak
Episkopal Mgr. Petrus Turang, Paus
Fransiskus Beri Ucapan Selamat
Perayaan Misa syukur Pesta Perak Episkopal Uskup Agung Kupang, Mgr.
Petrus Turang dijadwalkan akan dilaksanakan pada hari Minggu (14/8/2022) di Gereja
Katolik Yesus Gembala Yang Baik Paroki Kalabahi-Alor. Perayaan ini akan
dihadiri oleh umat Katolik dari empat paroki yang ada di Alor dan Pantar, yaitu
Paroki Yesus Gembala Yang Baik Kalabahi, Paroki Santu Yakobus Rasul Bukapiting,
Paroki Santa Maria dari Fatima Kalongbuku dan dan Paroki Santu Yohanes Rasul
Helangdohi-Pantar.
Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang disambut secara adat Alor saat tiba di Kalabahi, Jumat (12/8/2022) untuk merayakan Pesta Perak Episkopal bersama Umat Katolik Alor-Pantar |
Mgr. Petrus Turang ditahbiskan menjadi Uskup di Kupang pada 27 Juli 1997 sebagai Uskup Koajutor Keuskupan Agung Kupang. Ia resmi menjabat sebagai Uskup Agung Kupang sejak tanggal 10 Oktober 1997 sepeninggal Mgr. Gregorius Manteiro, SVD.
Lihat juga: Mgr. Petrus TurangRayakan 25 Tahun sebagai Uskup
Perayaan puncak Pesta Perak Episkopal dari Uskup kelahiran Tataaran,
Tondano, Sulawesi Utara ini telah dilaksanakan di Kupang pada 27 Juli 2022 yang
lalu. Sebelum di Alor, ia juga telah melangsungkan pesta perak episkopal bersama
umat Katolik di wilayah Timor Tengah Selatan.
Uskup Turang akan berada di Alor sampai tanggal 15 Agustus 2022. Sesuai
jadwal yang dirilis oleh Panitia Perayaan, Bapa Uskup akan berkunjung ke
beberapa gereja di antaranya ke Lawahing pada hari Jumat (12/8/2022) dank e Sidongkomang,
Likuwatang, Takalelang dan Kalongbuku pada hari Sabtu (13/8/2022).
Uskup yang memiliki moto tahbisan Pertransiit benefaciendo atau Ia
berkeliling sambil berbuat baik ini kerap berkunjung ke Alor sehingga mempunyai
tempat tersendiri di hati umat Katolik di wilayah tersebut. Pada bulan Desember
tahun 2014, Mgr. Petrus Turang juga merayakan Panca Windu Imamat (Ulang tahun
ke-40 tahbisan Imam) bersama Umat Katolik Alor- Pantar. Sebelumnya, pada 6
Oktober 2005, ia menahbiskan tiga putra Alor menjadi Imam di Kalabahi.
Ketika terjadi bencana gempa bumi dahsyat pada 12 November 2004, Mgr.
Turang menjadi orang pertama yang mengunjungi lokasi pusat gempa di Bukapiting
bahkan sebelum otoritas setempat hadir di sana. Ia kemudian memprakarsai
pembangunan beberapa gedung gereja yang ambruk akibat gempa, di antaranya
gereja Sidongkomang, gereja Masape dan gereja Kalongbuku.
Empat tahun setelah musibah itu, tepatnya pada tanggal 10 Agustus 2008, ia datang meresmikan berdirinya Kuasi Paroki Santu Yakobus Rasul Bukapiting sebagai paroki kedua di bumi kenari Alor. Hari ini, saat ia datang untuk membagi rahmat bersama komunitas Katolik di wilayah ini, sudah ada empat paroki dan satu ko-paroki.
Mgr. Petrus Turang (kedua dari kiri) bersama Bupati Alor, Drs. Amon Djobo Lego-lego bersama dalam acara penjemputannya di halaman Gereja Katolik Yesus Gembala Yang Baik Paroki Kalabahi-Alor |
Kunjungannya ke Alor ini diperkirakan sebagai yang terakhir mengingat masa pelayanannya sebagai Uskup yang sudah berakhir semenjak ia memasuk usia 75 tahun pada 23 Februari 2022 yang lalu. Sesuai ketentuan Kanon 401 Hukum Gereja Katolik, seorang Uskup yang telah memasuki usia 75 tahun diharapkan mengujukan pengunduran diri. Uskup Turang sesuai peryataannya sendiri telah menyampaikan surat pengunduran diri kepada Paus Fransiskus namun sampai dengan saat ini belum ada keputusan dari Paus perihal ini. Untuk diketahui bahwa wewenang pengangkatan seorang Uskup Katolik merupakan kewenangan Paus di Vatikan. Oleh karena itu pemberhentiannya juga merupakan keputusan dari Sri Paus Sendiri.
Terima kasih atas kunjungannya, Tuhan memberkati.