Teks Misa Hari Minggu Kitab Suci Nasional Tahun 2022

Pekan Biasa XXIII-Tahun C, 4 September 2022

RITUS PEMBUKA
Perarakan Masuk
Disarankan pada Hari Minggu Kitab Suci Nasional ini dilaksanakan per­arakan masuk meriah dengan urutan sebagai berikut: Pembawa pedupaan yang mengepul, pembawa salib yang diapit dua pembawa lilin, pembawa Injil (Evangeliarum), pembawa Kitab Suci edisi mimbar, dan imam. Setelah diarak, Injil (Evangeliarum) diletakkan di atas altar, sedangkan Kitab Suci diletakkan di tempat khusus di depan altar. Imam kemudian mendupai al­tar.

I=Imam, U=Umat, L:Lektor, P:Pemimpin doa

Lagu Pembuka

Lihat : Teks partitur lagu-lagu Misa Katolik

Tanda Salib

I : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U: Amin.

Salam

I : Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus bersamamu.
U: Dan bersama rohmu.

Pengantar

I : Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, hari Minggu ini bersama-sama kita akan membuka perayaan Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) 2022. Gereja Katolik Indonesia menetapkan bulan September se­bagai bulan bagi kita untuk mengakrabi sabda Tuhan secara lebih men­dalam, baik secara pribadi maupun bersama, di lingkungan maupun di komunitas. Ada banyak kegiatan yang dapat membantu kita untuk mem­baca, merenungkan, dan mendalami firman-firman Tuhan dalam Kitab Suci.
Tema BKSN tahun ini adalah Tuhan Sumber Harapan Hidup Baru. Tema ini berangkat dari situasi pandemi yang kita alami. Saat ini, pandemi telah mereda, sehingga secara perlahan-lahan kita dapat menata kembali hidup kita setelah sebelumnya semua sendi kehidupan, dari as­pek ekonomi sampai ke aspek rohani, mendapatkan tantangan yang luar biasa. Sebagai orang beriman, kita tidak kehilangan harapan, sebab kita tahu bahwa Tuhan senantiasa berjalan bersama kita. Dia adalah Sahabat seperjalanan kita. Dia menjadi harapan kita satu-satunya yang menuntun kita untuk membangun hidup iman yang sejati, memperjuangkan keadil-an, saling menolong, dan berbelaskasihan.
Kitab Kebijaksanaan Salomo mengajak kita untuk memahami kebesaran Tuhan. Kita bisa memahami rencana-Nya kalau kita sendiri mendapatkan penerangan Roh Kudus. “Siapa gerangan sampai mengenal kehendak-Mu, kalau Engkau sendiri tidak menganugerahkan kebi­jaksanaan, dan jika Roh Kudus-Mu dari atas tidak Kauutus?” (Keb. 9:17). Karena itu, mari kita mendekatkan diri kepada-Nya, agar kita dituntun oleh Roh Kudus kepada hidup kita yang menjanjikan dan penuh harapan.

Tobat

I : Saudara-saudari, marilah kita mengakui dosa-dosa kita, supaya kita layak merayakan misteri suci ini.
Hening sejenak
I+U: Saya mengaku kepada Allah yang mahakuasa…
I : Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U: Amin.

Tuhan Kasihanilah


Madah Kemuliaan

Doa Kolekta

I : Marilah kita berdoa.
Allah yang mahakuasa dan kekal, kami bersyukur karena Engkau selalu mendampingi, membimbing, menghibur, dan menghidup­kan kami melewati masa pandemi. Kehadiran-Mu yang nyata dalam banyak hal menumbuhkan harapan kami akan hidup yang lebih baik dan akan keselamatan kekal yang Engkau janjikan. Kuatkan­lah harapan dan iman kami akan Dikau, agar kami dapat menata kembali kehidupan kami seturut kehendak-Mu. Demi Kristus, Tu­han dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.

LITURGI SABDA


Bacaan I (Keb. 9:13-18)

L: Pembacaan dari kitab Kebijaksanaan Salomo.
“Manusia manakah dapat mengenal rencana Allah, atau siapa-kah dapat memikirkan apa yang dikehendaki Tuhan? Pikiran segala makhluk yang fana adalah hina, dan pertimbangan kami ini tidak tetap. Sebab jiwa dibebani badan yang fana, dan kemah dari tanah membe-ratkan budi yang banyak berpikir. Sukar kami menerka apa yang ada di bumi, dan dengan susah payah kami menemukan apa yang ada di ta-ngan, tapi siapa gerangan telah menyelami apa yang ada di surga? Siapa gerangan sampai mengenal kehendak-Mu, kalau Engkau sendiri tidak menganugerahkan kebijaksanaan, dan jika Roh Kudus-Mu dari atas tidak Kauutus? Demikianlah diluruskan lorong orang yang ada di bumi, dan kepada manusia diajarkan apa yang berkenan pada-Mu, maka oleh kebi­jaksanaan mereka diselamatkan.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U: Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan (Mzm. 90:3-4, 5-6, 12-13, 14, 17)

Refrein: Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan kami turun-temurun.
Engkau mengembalikan manusia kepada debu, hanya dengan ber­kata, “Kembalilah, hai anak-anak manusia!” Sebab di mata-Mu seri­bu tahun sama seperti hari kemarin, atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.
Engkau menghanyutkan manusia seperti orang mimpi, seperti rum­put yang bertumbuh: Di waktu pagi tumbuh dan berkembang, di waktu petang sudah lisut dan layu.
Ajarlah kami menghitung hari-hari kami, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Kembalilah, ya Tuhan, berapa lama lagi? Dan sa-yangilah hamba-hamba-Mu!
Kenyangkalah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Kiranya kemu­rahan Tuhan melimpah atas kami! Teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah!

Bacaan II (Flm. 9b-10, 12-17)

L: Pembacaan dari surat Rasul Paulus kepada Filemon.
Aku, Paulus, yang sudah menjadi tua, lagi pula sekarang dipenja­rakan karena Kristus Yesus, mengajukan permintaan kepadamu menge­nai anakku yang kudapat selagi aku dalam penjara, yakni Onesimus.
Dia kusuruh kembali kepadamu; dia, yaitu buah hatiku. Sebe-narnya aku mau menahan dia di sini sebagai gantimu untuk melayani aku selama aku dipenjarakan karena Injil, tetapi tanpa persetujuanmu, aku tidak mau berbuat sesuatu, supaya yang baik itu jangan engkau laku­kan seolah-olah dengan paksa, melainkan dengan sukarela. Sebab mung­kin karena itulah dia dipisahkan sejenak darimu, supaya engkau dapat menerimanya untuk selama-lamanya, bukan lagi sebagai hamba, melain­kan lebih daripada hamba, yaitu sebagai saudara yang kekasih, bagiku sudah demikian, apalagi bagimu, baik secara manusia maupun di dalam Tuhan.
Kalau engkau menganggap aku temanmu seiman, terimalah dia seperti aku sendiri.
Demikianlah sabda Tuhan.
U: Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil (Mzm. 119:135)

Refrein: Alleluya, Alleluya.
Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.

Bacaan Injil (Luk. 14:25-33)

I : Tuhan bersamamu.
U: Dan bersama rohmu.
I : Inilah Injil Suci menurut Markus.
U: Dimuliakanlah Tuhan.
Pada suatu kali banyak orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Ia berkata kepada mereka: “Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, istri-nya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bah­kan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.
Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan se­buah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-
kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu? Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, ja-
ngan-jangan semua orang yang melihatnya, mengejek dia, sambil berka­ta: Orang itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikan­nya.
Atau, raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang? Jikalau tidak, ia akan mengirim utusan selama musuh itu masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perda­maian. Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak me­lepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.

Homili

Syahadat

Doa Umat

I : Saudara-saudari terkasih, di hadapan Tuhan yang adalah Guru sejati dan harapan hidup kita, marilah kita dengan kerendahan hati me­manjatkan doa-doa permohonan kita.
P: Bagi Gereja, umat Allah. Semoga semua pengikut Kristus sungguh-sungguh menghayati iman mereka dalam kehidupan sehari-hari dan bersedia memikul salib penderitaan mereka dengan penuh ke-sabaran. Marilah kita mohon.
U: Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P: Bagi para pemimpin dan mereka yang diserahi tanggung jawab di tengah masyarakat. Semoga mereka selalu terbuka terhadap bim-bingan Roh Kudus, sehingga keputusan yang mereka ambil sung­guh-sungguh berguna bagi terciptanya keadilan dan kesejahteraan hidup bersama. Marilah kita mohon.
U: Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P: Bagi mereka yang mengalami kegagalan. Semoga siapa saja yang mengalami kegagalan tidak merasa putus asa, tetapi menemukan harapan di dalam Tuhan, sehingga mereka bisa bangkit dan mem­bangun hidup baru yang lebih baik. Marilah kita mohon.
U: Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P: Bagi kita semua yang ada di sini. Semoga kita semua selalu berusaha untuk mendekatkan diri kita kepada Tuhan dan menjauhkan hidup kita dari praktik yang tidak adil. Semoga kita tabah memikul salib hidup kita dan saling menolong dalam kesulitan hidup. Marilah kita mohon…
U: Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
I : Demikianlah ya Tuhan, doa-doa permohonan yang kami sampaikan kepada-Mu. Sudilah Engkau mengabulkannya demi Yesus Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
U: Amin.

LITURGI EKARISTI


Lagu Persembahan


Persiapan Persembahan
I : Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah semesta alam, sebab dari kemurah-an-Mu kami menerima roti yang kami persembahkan kepada-Mu, hasil bumi dan usaha manusia yang bagi kami akan menjadi roti kehidupan.
U: Terpujilah Allah selama-lamanya.
I : Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah semesta alam, sebab dari kemurah-an-Mu kami menerima anggur yang kami persembahkan kepada-Mu, hasil pokok anggur dan usaha manusia yang bagi kami akan menjadi minuman rohani.
U: Terpujilah Allah selama-lamanya.
I : Berdoalah, Saudara-saudari, supaya persembahanku dan persem-bahanmu berkenan pada Allah, Bapa yang mahakuasa.
U: Semoga persembahan ini diterima demi kemuliaan Tuhan dan kese-lamatan kita serta seluruh umat Allah yang kudus.

Doa Persembahan

I : Allah, Bapa kami, terimalah kami dalam roti dan anggur ini dan himpunkanlah kami menjadi tubuh Yesus Putra-Mu, menjadi Ge­reja yang hidup berkat sabda-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan Pengan­tara kami.
U: Amin.

Doa Syukur Agung

Prefasi III Hari Minggu Biasa (Allah Selalu Menolong)
I : Tuhan bersamamu.
U: Dan bersama rohmu.
I : Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan.
U: Sudah kami arahkan.
I : Marilah bersyukur kepada Tuhan, Allah kita.
U: Sudah layak dan sepantasnya.
I : Sungguh pantas dan benar, layak dan menyelamatkan, bahwa kami selalu dan di mana pun bersyukur kepada-Mu, Tuhan, Bapa yang kudus, Allah yang mahakuasa dan kekal.
Sungguh tak terhingga kemuliaan-Mu: Engkau menopang makhluk yang fana dengan keallahan-Mu; dengan mengubah kodrat yang menyebabkan kami jatuh menjadi sarana keselamatan kami, Eng­kau menyembuhkan kami yang fana ini dengan pengantaraan Kris­tus, Tuhan kami.
Dengan pengantaraan Kristus itu, bala malaikat yang bersukacita di hadapan-Mu dalam keabadian menyembah keagungan-Mu. Kami mohon, perkenankanlah kami memadukan suara dengan mereka dalam sukacita bersama sambil berseru:

Kudus


Doa Syukur Agung III
I : Sungguh kuduslah Engkau, Tuhan, segala mahkluk ciptaan-Mu pa-tut memuji Engkau, sebab dengan pengantaraan Putra-Mu, Tuhan kami Yesus Kristus, dan dengan daya kekuatan Roh Kudus, Engkau menghidupkan dan menguduskan segala sesuatu, dan Engkau tak henti-hentinya menghimpun umat bagi-Mu, sehingga dari terbit matahari sampai terbenamnya kurban yang murni dipersembahkan
bagi nama-Mu.
Maka, kami mohon dengan rendah hati kepada-Mu, Tuhan, supaya Engkau berkenan menguduskan dengan Roh-Mu, persembahan ini yang kami bawa kepada-Mu, agar menjadi tubuh dan darah Putra-Mu, Tuhan kami, Yesus Kristus, yang menghendaki kami merayakan misteri ini.
Sebab pada malam Dia dikhianati, Dia mengambil roti, dan sambil mengucap syukur kepada-Mu, Dia mengucap berkat, memecah-mecahkan, lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya seraya berkata: Terimalah dan makanlah, kamu semua: Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagimu.
Demikian pula, sesudah perjamuan, Dia mengambil piala, dan sam­bil mengucap syukur kepada-Mu, Dia memberkati dan memberi­kannya kepada murid-murid-Nya, seraya berkata: Terimalah dan minumlah, kamu semua: Inilah piala darah-Ku, darah perjanjian baru dan kekal, yang ditumpahkan bagimu dan bagi semua orang demi pengampunan dosa. Lakukanlah ini sebagai kenangan akan daku.
Agunglah misteri iman kita.
Penyelamat dunia, selamatkanlah kami, karena melalui salib dan kebangkitan-Mu, Engkau telah membebaskan kami.
Maka, Tuhan, sambil mengenangkan sengsara Putra-Mu yang me­nyelamatkan, kebangkitan-Nya yang mengagumkan dan kenaikan-Nya ke surga, sambil mengharapkan kedatangan-Nya kembali, kami mempersembahkan kepada-Mu kurban yang hidup dan kudus ini seraya mengucap syukur.
Kami mohon, pandanglah persembahan Gereja-Mu dan indahkan­lah kurban yang telah mendamaikan kami dengan Dikau. Perkenan­kanlah agar kami dipulihkan dengan tubuh dan darah Putra-Mu, dipenuhi dengan Roh Kudus-Nya, dijadikan satu tubuh dan satu roh dalam Kristus.
Semoga kami disempurnakan oleh-Nya menjadi persembahan abadi bagi-Mu, agar kami pantas mewarisi kebahagiaan surgawi, bersama para pilihan-Mu, terutama bersama Santa Perawan Maria Bunda Al­lah, Santo Yosef mempelainya, para rasul-Mu yang kudus, dan para martir-Mu yang jaya, dan semua orang kudus, yang melalui doa-doa mereka di hadapan-Mu senantiasa menolong kami.
Kami mohon, Tuhan, semoga kurban yang mendamaikan ini meng­hasilkan damai dan keselamatan seluruh dunia. Semoga Engkau berkenan memperkuat Gereja-Mu yang sedang berziarah di bumi ini dalam iman dan cinta kasih bersama hamba-Mu, Paus kami Fran­siskus, Uskup kami …, bersama semua uskup dan semua rohaniwan serta seluruh umat kesayangan-Mu.
Dengarkanlah dengan rela doa-doa umat-Mu yang Engkau perke­nankan berhimpun di sini. Bapa yang maharahim, persatukanlah bagi-Mu semua anak-Mu di mana pun mereka berada dengan belas kasih.
Terimalah dengan rela ke dalam kerajaan-Mu, saudara-saudari kami yang telah meninggal dan semua orang yang berkenan pada-Mu yang telah beralih dari dunia ini. Kami berharap di sanalah mereka menikmati kepenuhan kemuliaan-Mu selamanya, dengan pengan­taraan Kristus, Tuhan kami, melalui Dia Engkau melimpahkan se­gala kebaikan kepada dunia.
Dengan pengantaraan Dia, bersama Dia, dan dalam Dia, bagi-Mu, Allah Bapa yang mahakuasa, dalam persekutuan dengan Roh Kudus, segala hormat dan kemuliaan, sepanjang segala masa.
U : Amin.

Bapa Kami

I : Atas petunjuk Penyelamat kita, dan menurut ajaran ilahi, maka be­ranilah kita berdoa.
U: Bapa kami yang ada di surga…
I : Tuhan, kami mohon, bebaskanlah kami dari segala yang jahat, sudi­lah memberi damai sepanjang hidup kami, supaya kami yang telah dikuatkan oleh kelimpahan belas kasih-Mu selalu bebas dari dosa dan dijauhkan dari segala gangguan, sambil menantikan harapan yang membahagiakan dan kedatangan Penyelamat kami, Yesus Kris­tus.
U : Sebab Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya.

Doa Damai

I : Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah bersabda kepada para rasul-Mu: Damai-Ku Kutinggalkan bagimu, damai-Ku Kuberikan kepadamu: janganlah memperhitungkan dosa kami, tetapi perhatikanlah iman
Gereja-Mu; dan berilah kami damai dan kesatuan sesuai dengan ke­hendak-Mu. Engkau yang hidup dan meraja sepanjang segala masa.
U: Amin.
I : Semoga damai Tuhan selalu bersamamu.
U: Dan bersama rohmu.
I : Marilah kita saling memberikan salam damai.

Anak Domba Allah

 
Persiapan Komuni
I : Lihatlah Anak Domba Allah, lihatlah Dia yang menghapus dosa du­nia. Berbahagialah saudara-saudari yang diundang ke Perjamuan Anak Domba.
U: Tuhan, saya tidak pantas Engkau datang pada saya, tetapi bersab­dalah saja, maka saya akan sembuh.

Komuni


Doa Sesudah Komuni

I : Marilah berdoa.
Allah Bapa yang mahamurah, kami berterima kasih karena boleh merenungkan sabda-Mu dalam perayaan ini dan menimba kekuat-an dari sakramen kehidupan ini. Bantulah kami agar mampu saling berbagi dan saling meneguhkan satu sama lain, sehingga kami tidak kehilangan harapan di tengah perjuangan kami menata kembali ke­hidupan kami ini. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U: Amin.

RITUS PENUTUP


Pengumuman


Amanat Pengutusan

Imam dengan singkat menandaskan amanat perayaan, yakni bahwa Tu­han adalah satu-satunya sumber harapan hidup baru, yang menuntun kita dalam upaya pembangunan kembali kehidupan kita.

Berkat

I : Tuhan bersamamu.
U: Dan bersama rohmu.
I : Semoga Allah yang mahakuasa memberkati saudara sekalian: Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U: Amin.

Pengutusan

I : Saudara-saudari, pergilah mewartakan Injil Tuhan.
U: Syukur kepada Allah.

Lagu Penutup


Sumber: Buku Panduan Bulan Kitab Suci Nasional 2022, Lembaga Bablika Indonesia

Semoga bermanfaat.

Terima kasih atas kunjungannya, Tuhan memberkati.


Artikel Terbaru

Jangan lewatkan

Ibadat Lingkungan Katolik Terbaru 2022

Teks Panduan Ibadat Syukur Wisuda Katolik

Ibadat Sabda untuk Keluarga dan Lingkungan Umat Basis

Teks Panduan Ibadat Katolik untuk Peringatan 40 Hari Kematian

Lirik dan Teks Lagu Misa Persembahan Hidup Kami

Lagu Misa Katolik; Referensi Terbaik Lagu-Lagu Misa

Lagu Adven Fajar Telah Mulai Menyingsing SATB

Daftar Rekomendasi Lagu Misa Natal Terbaru

Ibadat Sabda Lingkungan Terbaru 2024

Kriteria, Tata Tertib dan Aspek Penilaian Lomba Baca Kitab Suci Katolik BKSN