Di Katolik, Paskah Lebih Ramai dari Natal Yah?
Salve!
Dowload Partitur Lagu-Lagu Misa Katolik
Di Katolik, Paskah Lebih
Ramai dari Natal Yah? Saya pernah ditanya seperti itu oleh seorang teman
Kristen. Dalam setiap perayaan keagamaan yang dilaksanakan sebenarnya bukah hal
ramainya yang dimaksudkan tetapi hal bagaimana kita mengalami kehadiran dan
karya Allah yang menyelamatkan.
Namun bukan soal itu
yang mau dibahas di sini melainkan tentang apa dan bagaimana Gereja Katolik
melaksanakan perayaan-perayaan keagamaanya khusus Natal dan Paskah.
Natal dan Paskah dalam
kekatolikan tidak bisa dilihat secara terpisah atau sendiri-sendiri. Karena ada
Natal maka ada Paskah. Natal adalah permulaannya dan Paskah menjadi puncaknya.
Allah Bapa yang sejak kejatuhan manusia dalam dosa menjanjikan keselamatan,
merealisasikan janji-Nya itu dengan mengutus Putra-Nya sendiri; Yesus Kristus
untuk menebus dosa manusia. Kehadiran sang Putra di tengah manusia melalui
inkarnasi atau penjelmaan menjadi manusia. Kelahiran-Nya sebagai manusia itu
dirayakan oleh Gereja dalam perayaan Natal.
Ada misi yang diemban
oleh Yesus dengan kehadirannya di dunia yaitu misi penebusan. Puncak dari
pelaksanaan misi itu adalah peristiwa sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya.
Itulah yang dirayakan oleh Gereja dalam perayaan Paskah. Gereja Katolik merayakan
puncak karya penebusan Allah dalam diri Yesus itu secara lengkap dan
terstruktur/kronologis.
Lengkap; dimulai dengan
perayaan mengenang masuknya Yesus ke kota Yerusalem dan disambut dengan
gegap-gempita, kemudian mengadakan perjamuan Paskah dengan para muridnya,
ditangkap dan menjalani pengadilan yang menjatuhkan hukuman mati atas-Nya,
wafat di atas tiang gantungan, masuk ke tempat penantian dan bangkit menang
jaya. Kesemua peristiwa pada akhir hidup Yesus itu dirayakan oleh Gereja
Katolik dalam perayaan Paskah. Karena itulah maka perayaan Paskah Katolik
dilangsungkan selama “1 minggu” yang disebut pekan suci.
Terstruktur;
masing-masing perayaan dilaksanakan sesuai kronologinya dan tidak tumpang
tindih misalnya tidak melakukan prosesi jalan salib setelah perayaan
kebangkitan walaupun itu hanyalah sekedar dramatisasi.
Yerusalem kota abadi
adalah tempat dimana Sang Mesias menuntaskan misi penebusan dari Bapa. Dengan
menunggang keledai, Ia diringi keduabelas murid-Nya melangkah memasuki kota. Di
gerbang kota, Yesus disambut dengan lambaian dedaunan di tangan. Itulah
perayaan Minggu Palma yang mengawali pekan suci. Daun palma direciki dengan air
suci oleh Imam dalam sebuah ritus di luar gereja lalu dibagikan kepada jemaat
yang mengikuti perayaan. Dengan memegang daun palma, semua berarak memasuki
gereja sambil bernyanyi Hosana, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan.
Tentang perayaan Minggu
Palma dapat dilihat di link di bawah:
Minggu Palma; Maknaperayaan dan panduan Misa.
Setelah perayaan Minggu
Palma, ada perayaan Kamis Suci untuk mengenang peristiwa Tuhan Yesus mengadakan
perjamuan Paskah dengan para murid-Nya. Itulah saat di mana Yesus menetapkan
Ekaristi dan mengangkat murid-muridnya sebagai pelayan Ekaristi. Tugas istimewa
para murid itu diteruskan tidak terputus oleh Gereja Katolik dalam diri para
Uskup.
Tentang perayaan Kamis
Suci dapat dilihat pada link di bawah:
Kamis Putih; Makna
perayaan dan panduan Misa
Setelah Misa Kamis Suci,
Gereja menemani Yesus dan berjaga-jaga bersama-Nya dalam peristiwa sakratul
maut Yesus dan penderitaan-Nya dengan beradorasi di depan Sakramen Mahakudus sampai Jumad dini
hari.
Teks Adorasi SaktamenMahakudus Kamis Putih
Pada hari Jumat Agung,
Gereja memperingati wafat Yesus dengan devosi Jalan Salib pada pagi hari dan
ibadat Jumat Agung pada jam tuga sore. Gereja melakukan pantang dan puasa wajib
pada hari Jumad Agung ini dan aktivitas yang memerlukan terlalu banyak gerak
diminimalisir. Semuanya hening sebagai tanda duka atas wafat Yesus itu.
Tentang perayaan Jumat
Agung dapat dilihat pada link di bawah:
Jumad Agung; Makna
perayaan dan panduan ibadat
Pada keesokan harinya;
hari Sabtu secara tradisional dimaknai dan dihayati sebagai Sabtu Sunyi untuk
menghormati Yesus yang berada di dalam kegelapan dan kesunyian makam. Suasana sunyi
ini berlangsung sampai ritus upacara Sabda pada merayaan Misa Vigili Paskah
pada malam harinya.
Tentang perayaan Vigili
Paskah dapat dilihat pada link di bawah:
Malam Paskah; Makna
perayaan dan panduan Misa
Lalu setelah upacara
meriah Malam Paskah, Gereja dengan sukacita merayakan kebangkitan Yesus dari
alam maut dalam perayaan Misa Hari Minggu Kebangkitan/Minggu Paskah.
Jadi dengan demikian
Gereja Katolik merayakan Paskah dalam 5 perayaan selama Pekan Suci. Ini belum
ditambah lagi dengan perayaan Paskah kedua pada hari Seninnya.
Hari Senin, Selasa dan
Rabu dalam Pekan Suci walaupun tidak dibuat misa umat namun dalam Misa harian ditampilkan
kisah Yesus di Yerusalem setelah penyambutan yang meriah itu; seperti kisah
tentang kunjungannya ke rumah sahabat-Nya Lazarus yang menampilkan ceritra
Maria dan Martha (Yoh 12:1-11), kisah tentang pernyataan Yesus bahwa salah satu
dari para muridnya akan mengkhianati Dia (Yoh 13:21-38) dan Kisah tentang
bagaimana Yudas Iskariot bersekongkol dengan otoritas agama Yahudi untuk menjual
Yesus (Mat 26:14-25).
Untuk memasuki perayaan
Paskah itu, umat Katolik mempersiapkan diri dengan laku tobat dalam puasa dan
pantang selama 40 hari masa Pra-Paskah. Pada masa tersebut, umat dibimbing
untuk melakukan pengendalian diri terhadap keinginan-keinginan berlebihan,
mangambil lebih banyak waktu untuk Tuhan dalam kegiatan-kegiatan doa dan pendalaman
iman/katekese, merenungkan dan menghormati sengsara dan wafat Yesus dalam
devosi Jalan Salib serta menyucikan diri untuk pantas merayakan Paskah.
Terima kasih telah
berkunjung
Tuhan memberkati