Hidup Harmoni Bersama Alam/ Hidup Bersama Sebagai Keluarga Tercipta

Keluarga berwawasan ekologis

Paroki St. Yakobus Rasul Bukapiting - Alor

K A T E K E S E  O R A N G  D E W A S A | A P P  2 0 1 7

Pertemuan II

Hidup Harmoni Bersama Alam/

Hidup Bersama Sebagai Keluarga Tercipta

Kejadian 13-1:18

Tujuan:

1.        Agar peserta menyadari diri sebagai bagian utuh dari seluruh ciptaan.

2.        Agar peserta menyadari kehadiran ciptaan lain sebagai saudaranya membangun sikap saling menghormati dan menghargai satu sama lain.

3.        Agar peserta menjaga keutuhan dan keharmonisan semua unsur dalam ekosistem kehidupan.

Pemikiran Dasar:

Manusia dan seluruh ciptaan lainnya adalah saudara satu sama lain. Sebagai sesama saudara harus ada sikap saling menghormati dan saling menghargai sebagai sesama makluk ciptaan Allah. Kesadaran tentang makluk tercipta harus terus dihidupkan di dalam hati setiap manusia, agar harmoni seluruh ciptaan terjaga. Seluruh ciptaan; manusia, tumbuh-tumbuhan, hewan-hewan, tanah air dan udara adalah satu kesatuan utuh yang tidak bisa saling meniadakan. Ada satu pengakuan akan essensi dan eksistensi masing-masing sebagai ciptaan Tuhan. Sebagai saudara satu sama lain maka perlu dibangun hubungan yang sehat dan benar dengan seluruh alam ciptaan.

Akar krisis ekologis terletak pada rusaknya hubungan manusia dengan Allah dan dengan alam semesta. Dimana manusia berusaha menggantikan posisi Allah dan mensubordinasikan ciptaan lainnya. "Harmoni antara Pencipta manusia dan semua ciptaan dihancurkan karena kita mengira dapat mengambil tempat Allah, dan menolak untuk mengakui diri sebagai makhluk yang terbatas" (Laudato Si'art.66). Pada posisi ini, manusia berusaha menunjukkan diri sebagai penguasa yang serakah dan sewenang-wenang atas ciptaan lainnya. Ciptaan lain tidak dilihat sebagai subyek (saudara) tapi sebagai obyek (barang) pemuas nafsu kepemilikan yang egois. Rusaknya relasi bermartabat ini yang membuat manusia mengeksploitasi saudara- saudari tuanya sesuka hati.

Langkah – langkah Pengembangan

1.        Pengantar

Selamat berjumpa dalam katekse APP pertemuan yang kedua ini. Tema yang akan kita renungkan pada kesempatan ini adalah Hidup Harmoni Bersama Alam/ Hidup Bersama Sebagai Keluarga Tercipta. Kita dan ciptaan lain adalah saudara satu sama lain karena kita sama-sama diciptakan oleh Allah. Sebagai sesama saudara, kita harus ada bersama secara harmonis. Firman Tuhan dari kitab Kejadian yang akan kita renungkan akan membantu kita untuk mengetahui, bagaimana keharmonisan itu dapat dibangun dan dipelihara. Marilah kita awali pertemuan katekese kita dengan sebuah lagu.

2.      Lagu Pembukaan :

3.      Doa Pembukaan

·           Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus

·           Amin

·           Marilah kita berdoa: Allah, Bapa kami dalam surga, Allah Pencipta dan Penyelenggara kehidupan kami. Kami bersyukur atas karunia penciptaan ini. Pada saat ini kami berhimpun di hadirat-Mu untuk merenungkan sabda-Mu tentang penciptaan itu dalam pertemuan katekese ini. Bantulah kami dengan terang Roh Kudus-Mu agar di dalamnya kami dapat menyadari kehadiran diri kami sebagai bagian utuh dari seuruh ciptaan-Mu dan mampu menbangun keharmonisan di antara kami untuk menjamin kelangsungan hidup seluruh ciptaan demi Kristus Tuhan kami.

·           Amin.

4.        Peduli kita

Pendamping mengajak peserta untuk melihat kenyataan hidup yang berkaitan dengan tema. Peserta dapat menambahkan kenyataan lain yang ditemuinya!

·           Seluruh ciptaan; manusia, tumbuh-tumbuhan, hewan-hewan, tanah air dan udara adalah satu kesatuan utuh yang tidak bisa saling meniadakan. Keutuhan itu menyebabkan kita saling bergantung.

·           Di antara semua ciptaan Tuhan, manusia yang diciptakan terakhir berarti manusia sebagai saudara bungsu dan ciptaan lain adalah saudara tua kita. Kenyataan ini sering tidak kita sadari. Manusia salah menggunakan mandat dari Tuhan untuk menguasai ciptaan dengan serakah dan sewenang-wenang terutama untuk mendatangkan keuntungan ekonomis/ material tanpa upaya untuk membaharuinya.

·           Disamping itu penyalahgunaan kewenagan atau kesewenangan itu juga mempengaruhi hubungan sosial di antara manusia, seperti percekcokan karena memperebutkan sumber daya alam yang semakin terbatas.

5.        Sapaan Sabda Tuhan

Pendamping mengajak peserta untuk membuka Kitab Suci dan membaca Kitab Kejadian 13:1-18

1. Maka pergilah Abram dari Mesir ke Tanah Negeb dengan isterinya dan segala kepunyaannya, dan Lotpun bersama-sama dengan dia. 2 Adapun Abram sangat kaya, banyak ternak, perak dan emasnya. 3 Ia berjalan dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan, dari Tanah Negeb sampai dekat Betel, di mana kemahnya mula-mula berdiri, antara Betel dan Ai, 4 ke tempat mezbah yang dibuatnya dahulu di sana; di situlah Abram memanggil nama TUHAN.

5. Juga Lot, yang ikut bersama-sama dengan Abram, mempunyai domba dan lembu dan kemah.

6 Tetapi negeri itu tidak cukup luas bagi mereka untuk diam bersama-sama, sebab harta milik mereka amat banyak, sehingga mereka tidak dapat diam bersama-sama. 7 Karena itu terjadilah perkelahian antara para gembala Abram dan para gembala Lot. Waktu itu orang Kanaan dan orang Feris diam di negeri itu. 8 Maka berkatalah Abram kepada Lot: "Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, dan antara para gembalaku dan para gembalamu, sebab kita ini kerabat.

9 Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah pisahkan dirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri."

10. Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. --Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. -- 11 Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah. 12 Abram menetap di tanah Kanaan, tetapi Lot menetap di kota-kota Lembah Yordan dan berkemah di dekat Sodom. 13 Adapun orang Sodom sangat jahat dan berdosa terhadap TUHAN.

14. Setelah Lot berpisah dari pada Abram, berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan, 15 sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya. 16 Dan Aku akan menjadikan keturunanmu seperti debu tanah banyaknya, sehingga, jika seandainya ada yang dapat menghitung debu tanah, keturunanmupun akan dapat dihitung juga. 17 Bersiaplah, jalanilah negeri itu menurut panjang dan lebarnya, sebab kepadamulah akan Kuberikan negeri itu." 18 Sesudah itu Abram memindahkan kemahnya dan menetap di dekat pohon-pohon tarbantin di Mamre, dekat Hebron, lalu didirikannyalah mezbah di situ bagi TUHAN.

Peserta diajak mendalami teks dengan menjawab pertanyaan – pertanyaan penuntun berikut.

·           Sebutkan tokoh-tokoh dalam kitab Kejadian 13:1-18?

Abram dan Lot serta gembala-gembala mereka masing-masing,

·           Unsur ciptaan lain apa yang disebut dalam teks tersebut?

Domba, lembu, air, tanah, tumbuh-tumbuhan.

·           Persoalan apa yang terjadi di antara mereka dan apa sebabnya?

Perkelahian antara gembala-gembala Lot dan gembala-gembala Abram.

·           Mengapa mereka berkelahi?

Memperebutkan makanan bagi ternak gembalaan.

·           Bagaimana mereka menyelesaikan persoalan tersebut?

Membagi wilayah dan tidak saling menyerobot wilayah.

Penegasan Fasilitator

·           Abraham dan Lot meninggalkan tanah leluhur dan sampai di tanah Kanaan. Dalam tradisi bangsa semi-nomaden pada waktu itu, penguasaan sumber daya alam yang sangat terbatas berarti menjaga kelangsungan hidup klan atau keluarga.

·           Para pekerja Abraham dan Lot bertengkar memperebutkan sumber daya alam.

·           Sumber daya alam yang terbatas dapat menimbulkan pertikaian dalam memperebutkannya demi kelangsungan hidup.

·           Sumber daya sosial dapat hancur akibat perebutan sumber daya alam.

·           Maka Abraham dengan bijaksana menawarkan solusi demi keutuhan sumber daya sosial (persaudaraan) maupun sumber daya alam (ketersediaan pakan ternak).

·           Problem solving yang bijaksana dalam menyelamatkan kehar-monisan hidup dengan sesama maupun alam.

·           Ego dan keserakahan dapat menghancurkan tatanan harmoni kehidupan bersesama dengan alam ciptaan, Wawasan ekologi yang luas memperkuat jejaring harmoni hidup bersama alam.

6.        Mari Kita Merenungkan

Peserta diarahkan untuk merenungkan pertanyaan-pertanyaan berikut lalu membagikannya dalam ceritera pengalaman masing-masing. Peserta hanya boleh menceriterakan pengalaman iman pribadinya.

·           Bagaimana kita memanfaatkan tanah, air, tanaman dan ternak yang kita miliki?

·           Bagaimana kita menghargai tanah, air, tanaman dan ternak milik orang lain?

·           Apakah kita mengajarkan anak-anak kita untuk tahu menghormati ciptaan Tuhan yang kita miliki dan menghargai miliki orang lain?

·           Hal-hal apa yang telah kita lakukan dalam keluarga kita sebagai bentuk penghormatan terhadap ciptaan Tuhan dalam hal bercocok tanam, beternak, menata lingkungan yang bersih dan sehat, kamar mandi/ jamban sehat, penertiban sampah dll.

Setelah sharing, pemandu dapat menyampakan penegasan-penegasan berdasarkan pemikiran dasar dari sub tema ini.

7.        Mari kita ingat

A.       Kitab Suci

Siapakah manusia sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia sehingga Engkau mengindahkannya? (mazmur 8:5)

B.        Ajaran Gereja

"Harmoni antara Pencipta manusia dan semua ciptaan dihancurkan karena kita mengira dapat mengambil tempat Allah, dan menolak untuk mengakui diri sebagai makhluk yang terbatas" (Laudato Si' art.66).

C.       Tradisi Suci

Kidung Gita Sang Surya St. Fransiskus dari Asisi.

“Terpujilah Engkau, Tuhanku, bersama semua Makhluk – Mu,

terutama Tuan Saudara Matahari ;

dia terang siang hari, melalui dia kami Kau beri terang.

Dia indah dan bercahaya dengan sinar cahaya yang cemerlang ;

tentang Engkau, Yang Mahaluhur, dia menjadi tanda lambang.

Terpujilah Engkau, Tuhanku, karena saudari bulan dan bintang-bintang, di cakrawala Kau pasang mereka, gemerlapan, megah dan indah.

Terpujilah Engkau, Tuhanku, karena Saudara Angin,

dan karena udara dan kabut, langit yang cerah dan segala cuaca,

dengan-Nya Engkau menopang hidup makhluk ciptaan-Mu.

Terpujilah Engkau, Tuhanku, karena Saudara Air ;

dia besar faedahnya, selalu merendah, berharga dan murni.

Terpujilah Engkau, Tuhanku, karena Saudara Api,

dengannya Engkau menerangi malam ;

dan indah, cerah ceria, kuat dan perkasa.”

D.       Kearifan Lokal

·           Cintailah alam maka alam akan mencintaimu

8.        Rencana aksi nyata

Aksi nyata katekese merupakan tindak lanjut dari permenungan atas tema katekese melalui tindakan nyata bersama yang memberi dampak bagi kehidupan.

KUB/Kapela                            :

Kegiatan yang disepakati      :

 

Waktu                                     :

Tempat                                   :

9.        Pengumuman

Penyampaian mengenai sub tema katekese  minggu depan, waktu dan tempat katekese serta pengumuman lain.

10.    Doa Umat

Sebagai tanggapan atas Sabda Tuhan yang telah direnungkan bersama, beberapa orang peserta diminta menyampaikan doa umat secara spontan lalu diakhiri dengan doa Bapa kami oleh pendamping katekese.

11.    Doa penutup

·           Marilah berdoa, Ya Allah maha kuasa. Dengan bantuan dan penyertaan-Mu, kami telah mendalami sabda sabda-Ma bagi kami untuk saling menghormati di antasa sesama ciptaan sebagai saudara. Semoga kami selalu hidup sesuai dengan kehendak-Mu dalam menggunakan sumber daya alam ini dengan sebaik-baiknya demi kehidupan kami yang lebih bermakna, demi Kristus ….

·           Amin.

·           Saudara-saudari yang terkasih, dengan ini katekese kita telah selesai.

·           Syukur Kepada Allah.

12.     Lagu penutup

13.     Tanda Salib

           

Berita lainnya :

Profil Paroki Santu Yakobus Rasul Bukapiting Alor

Terima kasih atas kunjungannya, Tuhan memberkati

 



Artikel Terbaru

Jangan lewatkan

Kriteria, Tata Tertib dan Aspek Penilaian Lomba Baca Kitab Suci Katolik BKSN

Contoh Doa Umat Katolik Untuk Lingkungan

Ibadat Lingkungan Katolik Terbaru 2022

Teks Panduan Ibadat Syukur Wisuda Katolik

Teks Panduan Ibadat Katolik untuk Peringatan 40 Hari Kematian

Ibadat Sabda untuk Keluarga dan Lingkungan Umat Basis

Tata Cara Ibadat Sabda Lingkungan Dilengkapi Dengan Contoh Ibadat

Lirik dan Teks Lagu Misa Persembahan Hidup Kami

Lagu Misa Katolik; Referensi Terbaik Lagu-Lagu Misa

Ibadat Sabda Lingkungan Terbaru 2024