John Mansford Prior, SVD; Sepenggal Kisah Haru di Ujung Hayat Hidup dalam Kisah Perjumpaan Guru dan Murid
RP. John Mansford Prior, SVD |
KENNYAPRILIO.BLOGSPOT.COM John Mansford Prior, SVD atau Pater John Prior; Anda mungkin mengenal sosok itu atau pernah melihat namanya tertera di sampul buku. Dia adalah seorang Imam dari Seikat Sabda Allah; SVD (Societas Verbi Divini) dan teolog besar Katolik pada zaman ini (teolog: ahli ilmu Ketuhanan). Sebagai teolog, dirinya dan karya-karya buah pemikirannya tidaK Hanya dikenal di Indonesia tetapi sampai ke berbagai belahan dunia. Dosen pada Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero-Maumere-NTT ini juga menjadi pengajar di berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan di mancanegara seperti di Australia, India dan Amerika Serikat.
Lihat juga:
Doa bagi para Imam
Lihat juga:
Doa penyeragan jiwa orang yang baru meninggal
Lihat juga:
Ibadat Sabda peringatan 40 hari kematian
Pater John dikabarkan meninggal dunia pada hari Sabtu (2/6/2022) di Ledalero. Seorang Pastor yang pernah menjadi murid dari Pater Jhon, yakni Pater Fritz Meko, SVD sesaat setelah mendengar berita kepulangan Pater John, menulis sepenggal kisah haru perjumpaannya dengan misionaris asal Inggris itu di dinding Facebooknya. Perjumpaan itu terjadi pada saat Pater John sedang bergulat dengan sakit yang akhirnya merenggut nyawanya tersebut,
Begini Pater Fritz memulai kisah haru yang diberi caption SANG GURU TELAH PERGI ABADI itu.
Pertengahan Mei 2022, saya balik ke komunitas SOVERDI Surabaya. Di sana saya bertemu dengan Sang Guru-ku yang hebat, Pastor Dr. JOHN PRIOR, SVD.
Lihat juga:
Lagu Misa Katolik; Referensi terbaik lagu-lagu Misa
Lihat juga:
Kumpulan lagu Misa Tuhan Kasihanilah Kami sesuai TPE baru
Lihat juga:
Lagu Misa Katolik lainnya
Pater Fritz kemudian mengungkapkan rasa yang timbul di benaknya pada perjumpaan itu.
Saya kaget, seakan tak percaya menyaksikan betapa ia begitu pucat dan nampak down. Ia murung, nampak linglung dan tidak seperti John yang biasanya.
Bisa dibayangkan bagaimana gejolak batin yang menyeruak saat itu ketika berada di hadapan sosok yang hebat yang dikenal dulu dengan seorang yang tua dimakan usia dan diperparah dengan penyakit dan kini terbaring tanpa daya. Pater Fritz lalu melanjutkan kisahnya.
Dengan sangat hati-hati, saya bertanya, “Pater sakit apa?” Ia menjawab lirih: “Saya sakit kanker kulit. Saya sedang chemoteraphy di RKZ. Katanya harus 6 kali. Tapi saya ingin pulang saja ke Ledalero, supaya kalau ada apa-apa dengan saya, biar itu terjadi di Ledalero.”
Rasa haru biru pasti akan semakin menyesakkan dada bila mendengar nada penyerahan diri seperti ini. Lihat saja kisah Pater Fritz selanjutnya.
Mendengar jawabannya, saya merasa sedih sekali. Saya seperti tak sanggup melanjutkan percakapan dengan dia. Kami berdua diam sejenak. Membisu gundah.
Saya membayangkan, “jangan-jangan John tidak akan umur panjang.” Saya tambah sedih jadinya. Dan bayangan saya sungguh terjadi. Ia menghembuskan nafasnya pada 2 Juli 2022.
Pater Fritz kemudian sedikit flash back tentang sosok Imam yang sering dijuluki Pastor Bus Kayu tersebut.
Pastor JOHN PRIOR, SVD adalah guru yang luar biasa bagi kami yang pernah menjadi mahasiswanya di Sekolah Tinggi Filsafat & Teologi Ledalero, Maumere Flores. Setiap kali ia ke Surabaya, saya tidak pernah melewatkan waktu untuk berdiskusi bersamanya. Saya selalu menganggap, “Lebih baik saya diskusi dengan orang pintar dalam waktu satu sampai dua jam dan saya akan dapat banyak ilmunya, dari pada harus duduk membaca buku tulisannya dalam waktu satu sampai dua bulan.”
Setelah sekilas mengenang kisah kebersamaan itu, Pater Fritz mengucapkan salam pisahnya kepada Gurunya itu.
“Ah….. JOHN, engkau sungguh luar biasa. Terimakasih. Saya telah ‘mengambil’ darimu banyak hal, melalui diskusi-diskusi kita. Dan itu tak akan terlupan dalam hidupku. Engkau telah PERGI ABADI untuk selamanya. Silahkan masuklah ke dalam SURGA MULIA. Saya yakin, engkau akan bertemu dengan THOMAS AQUINAS, AGUSTINUS HIPPO dan para FILSUF kawakan, yang pernah engkau sebut-sebut dalam kuliah dan dalam diskusi kita. Saya harap engkau berdiskusi bersama dengan mereka, dan hasil diskusinya silahkan titip dalam mimpi tidurku. Doakan kami yang masih “menjadi murid di depan ilmu.” * Bengkel Nurani (Manamas), 3 Juli 2022
Pastor John Mansford Prior, SVD lahir di Ipswich, Inggris pada tanggal 14 Oktober 1946. Ayahnya bernama Vincent Thomas Prior dan ibunya, Kathleen Mary Mansford. Ia sendiri dilahirkan sebagai anak kelima dalam keluarga.
Pastor Prior adalah seorang teolog penting abad ini di wilayah Asia Pasifik. Pendiri Gereja Centrum Maumere, Paroki Wolofeo dan beberapa gereja paroki lainnya di wilayah Keuskupan Maumere ini adalah pelopor Program Magister Teologi di STFK Ledalero. Beliau konon adalah icon program Pasca Sarjana Teologi di Ledalero yg terkenal dengan Teologi Kontekstualnya. Sudah selayaknya ia disebut sebagai teolog dilihat dari berbagai pendidikan yang ditempuhnya dan ribuan buah piker yang dituangkan dalam ratusan artikel dan buku.
John menempuh studi Filsafat dan Sosiologi di Donamon Castle, Irlandia dari tahun 1965 sampai 1968, kemudian melanjutkan ke Missionary Institute London, Inggris antara tahun 1968-
1972 untuk studi Teologi dan Antropologi Sosial. Dia juga peraih gelar Graduate Diploma in Religius Education dari Universitas Cambridge, Inggris pada tahun 1973 dan gelar PhD dalam Teologi Interkultural dari Universitas Birmingham, Inggris pada tahun 1987.
Selain sebagai dosen di STFK Ledalero, ia ini juga menjadi Dosen di Sekolah Tinggi Atma Reksa, Ende (1990-1997), Dosen tamu di STFT Fajar Timur, Abepura-Papua (1996), Dosen tamu di STKIP St. Paulus Ruteng (1993) dan Dosen tamu Program Pascasarjana Universitas Kristen Maluku (2014).
Bukan hanya di dalam negeri, Imam yang tiba di Indonesia pada tahun 1970 ini juga menjadi pengajar di berbagai perguruan tinggi manca Negara, yakni; Dosen tamu di Yarra Theological Union Melbourne, Australia (1990-2009), Dosen Tamu Akademik di Melbourne Univercity, Australia (1997-2009), Dosen tamu di Catholic Theological Union, Chicago-Amerika Serikat (1998), Asosiat Peneliti Monash University, Australia (2007-2009), Peneliti Kehormatan Melbourne University of Divinity, Australia (2011-kini), Staf Pengajar dalam Forum Teologi Asia, Manila-Filipina (2015), dan Staf Pengajar dalam Kursus Pembaruan di EAPI, Manila (2020).
Pemakalah dalam lebih dari 165 Simposium, Konferensi dan Lokakarya ini pernah menjabat sebagai Pontifical Council for Culture (PCC) atau Penasihat Dewan Kepausan untuk Kebudayaan selama 15 tahun (1993-2008). Lembaga ini didirikan oleh Paus Yohanes Paulus II (Santu) pada tahun 1982
Terima kasih atas kunjungannya, Tuhan memberkati.
Kenny Aprilio – Blog Lagu Misa dan Doa Katolik
TAG:
John Mansford Prior, SVD
STFK Ledalero
Teologi Kontekstual