Renungan Menyentuh Kalbu Refleksi Tentang Misteri Kematian
Renungan tentang kematian |
Ada rasa perih ketika menatap dedaunan kuning yg hampir terlepas dari ranting. Hati berharap jangan ada angin menerpa. Memang daun kuning itu harus terpisah dari pohonnya tapi bukan karena angin dan bukan pula karena hujan. Ia terpisah karena waktu yang membuatnya harus terpisah.
Lihat juga:
Doa penyerahan jiwa bagi orang yang baru meninggal
Lihat juga:
Ibadat Sabda Lingkungan untuk memperingati 40 hari kematian
Lihat juga:
Ibadat Sabda Lingkungan untuk orang sakit
Daun itu kuning, pucat, hilang kehijauan yang memberi kesegaran. Waktunya sudah habis dan sang waktu itu memisahkan dia dari pohon, bukan karena angin, bukan pula karena hujan.
Ia terlepas agar ada kuncup baru yang muncul sehingga pohon terus hidup.
Daun kuning mungkin masih ingin melekat pada tangkai pohonya namum sudah usai tugasnya menghidupi pohon dan ia harus pamit, pergi mengucap selamat tinggal pada yang telah menghadirkannya.
Pisah dari pohon dan jatuh ke tanah adalah kodrat sang daun. Daun kuning pernah jadi daun hijau, tapi putaran waktu telah menghantar dia pada arti kadarluasa, berlalu dan tak berfungsi.
Daun kuning itu jatuh ke tanah dan melebur jadi tanah hingga ia dikatakan berada dalam alam baka, tempat ia kembali ke asalnya. Pohonnya harus memisahkan daun kuning itu dari dirinya agar pohon itu tetap hidup dari daun hijau yang memberinya kesuburan. Itu penerus, itulah pewaris.
Berbagai teks lagu Misa untuk anda:
Lagu Misa Katolik; Referensi terbaik Lagu-lagu Misa.
10 lagu Misa Tuhan Kasihanilah Kami sesuai TPE baru.
Lagu Misa Katolik lainnya
Sesungguhnya misteri kematian juga demikian adanya seada daun kuning terpisah dari pohonnya. SALVE!
RD. Alfons Hokon.
Terima Kasih atas kunjungannya, Tuhan memberkati.
Silahkan tinggalkan tanggapan anda di kolom komentar. Jangan lupa share kepada yang lain.
Renungan hari ini
Renungan harian Kristen
Renungan harian Katolik
Renungan kematian Kristen