Alam Ciptaan Anugerah Allah
Seluruh ciptaan di muka bumi ini adalah anugerah Allah. Anugerah berarti sesuatu yang berharga. Sesuatu yang berharga dalam hidup manusia harus dijaga dengan penuh cinta dan ketulusan. Anugerah itu ditempatkan dalam kuasa manusia untuk diperkembangkan dan dipakai secara adil bagi kelangsungan dan keberlanjutan hidup manusia.
Hakikat ciptaan adalah menjadi anugerah Allah semua ciptaan seperti yang dikehendaki Allah. Perintah Allah untuk melestarikan bumi bermakna menjadikannya sebagai berkat dan tidak mengubahnya menjadi sarana kekuasaan atau motif perpecahan.
Ciptaan adalah anugerah pertama yang diberikan oleh Allah kepada manusia untuk mengusahakan dan memeliharanya" (Kejadian 2:15). Ciptaan itu diberikan sebagai sumber penghidupannya dan sarana pengembangan hidup yang bermartabat, di mana semua anggota keluarga umat manusia harus berbagi dalam semangat persaudaraan atas dasar kasih dan keadilan. "Bukan hanya bumi dianugerahkan Allah kepada manusia, melainkan manusia dari dirinya sendiri adalah anugerah dari Allah dan oleh karenanya harus menghormati struktur kodrati dan moral yang telah dianugerahkannya" (Centesimus Annus, art. 38).
Senada dengan itu, Konsili Vatikan II menegaskan, "Dalam ciptaan, Ia (Allah) memberikan kesaksian abadi tentang Diri-Nya kepada manusia. (Dei Verbum art, 3, Bdk. Rom, 1:19-20). Karena melalui alam Allah menyatakan diri-Nya kepada manusia, maka Alam ciptaan adalah sebuah anugerah yang luar biasa.
Langkah – langkah Pengembangan
1. Pengantar
Kita kembali memasuki masa Prapaskah yang diisi dengan aksi puasa. AKSI PUASA merupakan“gerakan tobat bersama” umat Katolik selama Masa Prapaskah dalam rangka pembaharuan diri sebagai seorang kristiani. Aksi puasa bersumber pada pemurnian makna dan jiwa puasa yang sesuai dengan kehendak Allah. Gerakan APP Nasional tahun 2017 mengambil tema “KELUARGA BEWAWASAN EKOLOGIS”sebagai bagian pertama dari tema umum gerakan APP 2017-2019“PENGHORMATAN DAN PENGHARGAAN KEUTUHAN CIPTAAN DEMI KESEJAHTERAAN HIDUP BERSAM” tema ini akan kita renungkan dalam empat pertemuan katekese dengan masing-masing pertemuan mengambil sub-sub tema sebagai berikut:
I. ALAM CIPTAAN ANUGERAH ALLAH
II. HIDUP HARMONI BERSAMA ALAM/HIDUP BERSAMA SEBAGAI KELUARGA TERCIPTA
III. BUMI SEBAGAI RUMAH KELUARGA KITA
IV. KELUARGA DAN TOBAT EKOLOGIS
Pada pertemuan pertama ini kita akan mendalami sub tema yang pertama, Alam Ciptaan Anugerah Allah. Melalui pertemuan ini kita semua dituntun oleh Terang Sabda Tuhan untuk menyadari bahwa alam ciptaan adalah anugerah Allah bagi kita. Dalam kisah penciptaan Tuhan menciptakan langit, bumi dan segala isinya termasuk manusia. Manusia adalah ciptaan yang paling luhur dan segala ciptaan lain dianugerahkan kapada manusia untuk diolah dan dikelola demi menjaga kelangsungan hidupnya. Dengan akal budi kebebasan dan hati nuraninya manusia dituntut untuk bertanggungjawab memelihara alam ciptaan.
Marilah kita awali pertemuan katekese kita pada kesempatan ini dengan menyanyikan lagu pembuka.
2. Lagu Pembukaan : ALANGKAH MEGAH (MB No 471)
3. Doa Pembukaan
· Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus
· Amin.
· Marilah kita berdoa: Allah Bapa Maha Pencipta maha Pengasih lagi Penyayang syukur berlimpah kami haturkan kehadirat-Mu atas rahmat penciptaan yang telah Engkau anugerahkan kepada kami. Kami akan mendalami rahmat penciptaan itu melalui katekese pada kesempatan ini. Kami mohon hadirlah bersama kami dan terangilah akal budi kami agar kami mampu menyadari dan menghayati SabdaMu dan berkatilah kami agar dapat menjaga dan memelihara alam di sekitar kami dengan sebaik-baiknya. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami.
· Amin.
4. Peduli kita
Pendamping mengajak peserta untuk melihat kenyataan hidup yang berkaitan dengan tema:
· Tuhan telah menciptakan diri kita dan ciptaan lain baik adanya.
· Disekitar kita ada ciptaan lain seperti: tumbu-tumbuhan, hewan, tanah, air, udara dan semua ciptaan lainnya. Semuanya itu adalah anugerah Tuhan bagi kita manusia apakah kita menyadarinya? Apakah kita pernah bersyukur? Apakah kita bertanggungjawab untuk menjaga dan memelihara atau malah sebaliknya? Bagaimana kita menanamkannya dalam keluarga kita?
5. Sapaan Sabda Tuhan
Pendamping mengajak peserta untuk membuka Kitab Suci dan membaca Kitab Mazmur 8:2-10
2 Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! Keagungan-Mu yang mengatasi langit dinyanyikan. 3 Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam. 4 Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan: 5 apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? 6 Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat. 7 Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya: 8 kambing domba dan lembu sapi sekalian, juga binatang-binatang di padang. 9 burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut, dan apa yang melintasi arus lautan. 10 Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi!
Peserta diajak mendalami teks dengan menjawab pertanyaan –pertanyaan penuntun berikut :
· Apa yang dikisahkan dalam teks Mazmur 8:2-10?
· Unsur-unsur ciptaan apa saja yang disebutkan dalam perikop tersebut?
· Bagaimana sikap/ penghayatan dari pemazmur terhadap alam ciptaan?
· Mengapa manusia dikatakan sebagai makluk paling mulia/ mengapa Allah memperhatikan secara khusus?
Penegasan oleh pemandu
· Mazmur ini lahir dari kekaguman manusia akan karya agung Allah dalam menciptakan manusia dan alam semesta.
· Allah adalah Pencipta alam semesta dan alam ciptaan merupakan anugerah Allah bagi manusia.
· Manusia menguasai ciptaan lainnya" Tugas ini adalah kepercayaan yang diberikan Pencipta. Manusia bertanggung jawab untuk memelihara alam ciptaan. Manusia sebagai - penguasa atas ciptaan lain. Kata penguasa bermakna penanggung jawab yang mengelola, mengolah dan memelihara dengan bijaksana untuk kesejahteraan dirinya, dan terutama untuk kemuliaan nama Tuhan.
· Gabe adalah Aufgabe: setiap anugerah adalah tanggung jawab. Maka manusia memaknai anugerah Allah ini dengan tanggung jawab mengelola, mengolah dan memelihara dengan bijaksana.
6. Mari Kita Merenungkan
Peserta diarahkan untuk merenungkan pertanyaan-pertanyaan berikut lalu membagikannya dalam ceritera pengalaman masing-masing. Peserta hanya boleh menceriterakan pengalaman iman pribadinya.
· Sejauh manakah kita menyadari alam ciptaan sebagai anugerah dari Tuhan?
· Apakah kita pernah bersyukur atas anugerah ciptaan bagi kita, atas tanah yang kita miliki, atas hasil-hasil panen, atas makanan dan minuman yang kita konsumsi?
· Apakah kita bertanggungjawab untuk menjaga dan memelihara atau malah sebaliknya?
· Bagaimana kita mengajarkan kepada anggota keluarga lain terutama anak-anak kita untuk tahu dan mau bersyukur atas anugerah ciptaan, atas tanah yang kita miliki, atas hasil-hasil panen, atas makanan dan minuman yang kita konsumsi?
Setelah sharing, pemandu dapat menyampakan penegasan-penegasan berdasarkan pemikiran dasar dari sub tema ini.
7. Mari kita ingat
A. Kitab Suci
Siapakah manusia sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia sehingga Engkau mengindahkannya? (Mazmur 8:5)
B. Ajaran Gereja
§ Karena melalui alam Allah menyatakan dirinya kepada manusia, maka alam ciptaan adalah sebuah anugerah yang luar biasa. (Dei Verbum art. 23)
§ Bukan hanya bumi dianugerahkan Allah kepada manusia, melainkan manusia dari dirinya sendiri adalah anugerah dari Allah dan, oleh karenanya, harus menghormati struktur kodrati dan moral yang telah dianugerahkannya"(Centesimus Annus, art. 38).
C. Kearifan Lokal
· Dalam banyak kebiasaan dan budaya, orang dapat membaca gejala alam untuk bisa menyesuaikan diri, mengantisipasi atau sebagai panduan bercocok tanam. Ada juga aturan-aturan adat yang bertujuan melindungi alam, mengatur perlakuan atas tanaman dan ternak. Kebiasaan dan budaya ini perlu dihidupi lagi dalam upaya pelestarian lingkungan sebagai bentuk syukur atas anugerah ciptaan.
8. Rencana aksi nyata
Aksi nyata katekese merupakan tindak lanjut dari permenungan atas tema katekese melalui tindakan nyata bersama yang memberi dampak bagi kehidupan.
KUB/Kapela :
Kegiatan yang disepakati :
Waktu :
Tempat :
9. Pengumuman
Penyampaian mengenai sub tema katekese minggu depan, waktu dan tempat katekese serta pengumuman lain.
10. Doa Umat
Sebagai tanggapan atas Sabda Tuhan yang telah direnungkan bersama, beberapa orang peserta diminta menyampaikan doa umat secara spontan lalu diakhiri dengan doa Bapa kami oleh pendamping katekese.
11. Doa Penutup
· Marilah berdoa, Ya Allah maha kasih. Pada akhir permenungan kami ini, kembali kami haturkan puji dan syukur bagiMu terutama karena Engkau telah menyertai kami, untuk memahami kehendakMu dalam terang SabdaMu. Bantulah kami untuk mengamalkan semuanya yang telah kami renungkan dan percakapkan ini. Berilah kami kesadaran untuk menyadari bahwa alam ciptaan adalah anugerah yang Engkau berikan kepada kami sehingga kami dapat bertanggungjawab dan melestarikan alam ciptaanMu yang mulia ini. Demi Kristus Tuhan kami.
· Amin.
· Saudara-saudari yang terkasih, dengan ini katekese kita telah selesai.
· Syukur Kepada Allah.
12. Lagu penutup (MB No. 489)
13. Tanda Salib
Berita lainnya :
Profil Paroki Santu Yakobus Rasul Bukapiting Alor
Terima kasih atas kunjungannya, Tuhan memberkati