Spirit Boanerges; Menghidupi semangat Iman Santu Yakobus Rasul
![]() |
Membingkai Pesta Santu Yakobus Rasul Paroki Sayora Bukapiting |
Tonggak Penting Berdirinya Paroki St. Yakobus Rasul Sidongkomang
Setiap paroki memiliki sejarah iman yang unik, sarat makna dan perjuangan umatnya dalam mewartakan Injil di tengah realitas kehidupan. Begitu pula dengan Paroki St. Yakobus Rasul Bukapiting-Sidongkomang yang berada di wilayah Alor Timur Laut, Nusa Tenggara Timur. Dari sebuah stasi kecil yang sempat luluh lantak akibat gempa bumi, kini telah tumbuh menjadi komunitas iman yang hidup dan mandiri. Artikel ini mengajak kita menelusuri jejak-jejak sejarah pendirian paroki, mengenal lebih dekat sosok pelindungnya, serta menyelami semangat Boanerges yang terus menyala dalam kehidupan umat.
Dari Stasi Menjadi Paroki
Tanggal 10 Agustus 2008 menjadi tonggak penting dalam sejarah umat Katolik di Sidongkomang, Alor. Pada hari itu, Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang, meresmikan Stasi Sidongkomang menjadi kuasi paroki dan menamainya St. Yakobus Rasul. Dua tahun kemudian, tepat pada 25 Desember 2010, status kuasi ini dipromulgasi menjadi paroki mandiri, menandai pertumbuhan iman umat yang luar biasa di wilayah ini.
Baca juga:
- Profil Paroki St. Yakobus Rasul Bukapiting-Alor
- OMK Sayora akan mengikuti IYD Manado
- Sekretaris Eksekutif Komisi PSE KWI hadiri Hari Pangan KAK di Paroki St. Yakobus Rasul Bukapiting
Latar Belakang: Dari Reruntuhan Gempa Menuju Kebangkitan Iman
Perjalanan menuju status paroki bukanlah hal yang instan. Gempa bumi dahsyat pada 12 November 2004 mengguncang wilayah Bukapiting-Alor Timur Laut, meninggalkan trauma dan kehancuran fisik maupun batin. Namun, dalam kunjungannya ke tenda-tenda pengungsian, Uskup memberi harapan dan peneguhan rohani. Dalam semangat iman, umat bangkit, membangun tempat ibadat sementara yang kini digunakan sebagai aula paroki. Inilah buah nyata dari iman yang hidup dan bergerak.
Siapakah St. Yakobus Rasul?
Murid Yesus yang Berani dan Setia
St. Yakobus adalah anak Zebedeus dan saudara dari Yohanes. Bersama Simon Petrus dan Andreas, mereka adalah nelayan di Danau Genezaret yang pertama dipanggil oleh Yesus (Mat 4:21). Dikenal karena semangat dan keberaniannya, Yesus menyebut Yakobus dan Yohanes sebagai Boanerges, yang berarti anak-anak guruh (Mrk 3:17).
Rasul Pertama yang Wafat Karena Iman
St. Yakobus menunjukkan keteladanan dalam pengorbanan dan keberanian iman. Ia rela meminum cawan penderitaan Kristus hingga akhirnya menjadi rasul pertama yang wafat karena imannya, dipenggal karena mewartakan Injil. Gereja Katolik merayakan pestanya setiap 25 Juli, sebagai bentuk penghormatan atas keteladanannya.
Spirit Boanerges: Semangat Pelayanan Paroki Bukapiting
11 Tahun Menggema Nama Santu Yakobus
Sejak ditetapkan sebagai paroki, nama Santu Yakobus Rasul menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas umat di Paroki ini. Lebih dari sekadar nama, ia menjadi semangat hidup berparoki: semangat yang menggelegar dalam iman, pelayanan, dan pengorbanan. Spirit Boanerges bukan hanya sejarah, tapi roh yang menyatukan umat dalam setiap perayaan dan tindakan pastoral.
Pesta Pelindung Paroki 2019: Menyatu dengan Akar Iman
Turney Pastoral Kampung Leluhur
Pesta pelindung paroki tahun ini dirayakan secara istimewa melalui Turney Pastoral ke Kampung Leluhur, tempat di mana iman Katolik pertama kali bertumbuh di wilayah ini. Sebuah refleksi mendalam untuk menyadari akar iman dan menghargai warisan rohani para leluhur.
Renovasi Panti Imam: Menghidupi Iman Lewat Aksi
Puncak perayaan Ekaristi pada 25 Juli nanti juga akan diintensikan untuk renovasi panti imam gereja pusat paroki. Ini menjadi wujud konkret dari iman yang tak hanya diucap, tetapi diwujudkan dalam tindakan nyata demi kelangsungan pelayanan pastoral yang lebih baik.
Baca juga:
- Temu Pastoral 2017 Paroki St. Yakobus Rasul Bukapiting-Alor
- Pentas Hari Anak Misioner Sekami Sayora
- Gereja Katolik Atengmelang: Buah tekad Membaja
Paroki St. Yakobus Rasul Sidongkomang bukan sekadar sebuah tempat ibadat, melainkan ruang kesaksian akan iman yang bangkit dari puing-puing bencana menuju terang harapan. Dengan semangat para leluhur, keteladanan Santo Yakobus, dan semangat pelayanan umat yang tak pernah padam, paroki ini terus tumbuh sebagai tanda kehadiran Allah di tengah masyarakat. Semoga semangat Boanerges — semangat yang menggelegar dalam iman dan kasih — senantiasa mewarnai seluruh perjalanan hidup berparoki di Sidongkomang, hari ini dan di masa depan.